Mapala Sungkai Buat Acara Shelter Sungkai ke Empat

Tenda hijau berdiri depan gedung C, Fakultas Pertanian (Faperta), Universitas Riau (UR) sejak Senin (16/12). Tenda ini bagian dari acara shelter  Sungkai ke empat, ditaja oleh Brigade Mahasiswa Pecinta Alam, Suatu Naungan Gerakan Kelestarian Alam Indonesia atau Brimapala Sungkai Faperta UR.

Rangkaian acara Shelter Sungkai ke empat diantaranya pameran, bazar, workshop ekspedisi phantera tigris sumatrae (harimau sumatera) di kawasan konservasi Sinepis Rokan Hilir, open recruitment, lomba fotografi, live music dan mini outbound. Kegiatan ini berlangsung satu minggu.

Shelter Sungkai merupakan agenda tahunan perkumpulan anak-anak pecinta alam Faperta, pertama kali diadakan pada 2010. Rangkaian acara tidak jauh berbeda dari tahun ke tahun, namun memang difokuskan untuk mencari anggota baru. Dalam tenda dipamerkan alat mendaki gunung dan lintas alam, foto-foto serta piala prestasi Brimapala Sungkai. Bazar menjual tas, baju dan alat-alat yang biasa dipakai untuk mendaki gunung.

Di depan tenda terlihat mini outbound flying fox. Lomba fotografi terbuka untuk seluruh mahasiswa Faperta dengan mengambil objek di sekitar UR. Untuk open recruitment Brimapala Sungkai tidak membatasi semester, yang penting masih berstatus sebagai mahasiswa aktif di Faperta UR.

M. Yamin, Ketua Pelaksana, menuturkan bahwa minat mahasiswa Faperta tahun ini sangat sedikit. Hal ini terbukti dari 15 orang yang meminta formulir open recruitment, baru 4 orang yang mengembalikan hingga lima hari acara ini dimulai.

Menurut Yamin, penyebab sepinya minat mahasiswa bergabung dengan Mapala adalah adanya isu-isu Mapala merupakan mahasiswa paling lama dan tidak serius kuliah. “Padahal itu semua anggapan yang salah, karena lama atau tidaknya masa kuliah atau keseriusannya itu kan tergantung individu, ,” Balas Yamin.

Partisipasi untuk lomba fotografi sendiri tidak ada mahasiswa yang memastikan keikutsertaannya. “Jika hari Sabtu tidak ada juga yang mengkonfirmasi, maka lomba fotografi batal dilaksanakan,” tambah M. Yamin.

Untuk acara live music performing Brimapala Sungkai berencana menampilkan band Dolphin dari Faperika, namun terpaksa dibatalkan. Hal ini disebabkan promotor yang menyediakan panggung dan sound system tidak bisa membantu karena sudah di-booking oleh pihak lain. “Live music performing akan digantikan accoustic oleh teman-teman dari Brimapala Sungkai,” ujarnya.#