Sabtu (2/5), Resimen Mahasiswa Batalyon 041 Indra Buana Universitas Riau (UR) adakan pelatihan dan pendidikan provos. Hadir 33 prajurit, dari dua batalyon—batalyon 041 Indra Buana UR, dan 101 Mahasiswa Universitas Andalas Sumatra Barat. Dan satuan se Sumatra diantaranya, satuan 042 Indra Bumi kompi C STAIN Bengkalis, 045 Indra Jaya Kompi A STIA LK Dumai, 046 Indra Yudha UNISI Tembilahan, 126 Muhawarman STAIN Batu Sangkar, 102 Rencong Sakti UIN AR-Raniry Banda Aceh, Mahajaya Sakti Universitas Ekasakti, 107 Mahajaya Jaya Sakti Unnes AAI Padang, Indra Bumi UIN SUSKA Riau, dan 010 STAI An-Nadwah Kuala Tungkal.
Acara yang dilangsungkan pada 29 April hingga 3 Mei ini merupakan agenda tahunan yang sudah lima kali di selenggarakan. Kegiatan bertujuan sebagai pembentukan anggota provos. Materi yang disampaikan diantaranya, peraturan penghormatan militer, senam lalu lintas, wawasan tentang provos dan kemenwaan, mimbar pramuka, bela diri militer, cara penyampaikan instruksi, kecakapan bertindak dan pengambilan keputusan, kepemimpinan, penggeledahan, patroli, perkenalan senjata ringan. Terakhir akan di tutup nanti dengan aksi penghijauan di lingkungan kampus UR.
Angka jarum jam tunjuk angka dua belas, pertanda waktu istirahat. Terlihat peserta berbaris rapi, pandangan mata kedepan dengan dada di busungkan  kedepan serta tangan dikepal antara pinggiran garis celana. Jarak antara prajurit yang satu dengan yang lainnya teratur menyesuaikan prajurit di depan samping kanan. Komando dengan lantang memberi perintah periksa kerapian. Dua hingga tiga kali hingga rapi barulah peserta di beri waktu istirahat.
“Menwa saat ini berdiri atas swadaya mahasiswa, patut di acungkan jempol karena dapat buat kegiatan provos,†ujar Sersan Mayor Yulhozri Denpom 13 salah satu pelatih provos dari Polisi Militer Angkatan Darat (POMAD). Ia katakan menwa merupakan tingkatan ketiga setelah TNI dan Polri sebagai satuan keamanan Indonesia. Terlebih jika dibandingkan negara lain yang sudah menerapkan wajib militer bagi generasi mudanya. Namun, sebutnya lagi Indonesia sebagai negara kepulauan masih menganggap bahwa pendidikan militer itu tidak harus, padahal kita butuh, karena tidak selamanya negara Indonesia akan aman. Maka menwa sebagai wadah pendidikan semi militer kampus itu penting. Yulhozri berharap, tugasnya tidak hanya mendidik, namun juga berbaur dan saling mendukung diantara mahasiswa sebagai kaum intelektual muda dan penerus bangsa kedepannya.
Ridho Rahman selaku Komandan Menwa UR sebutkan acara sebagai kerjasama dengan POMAD dan yonif. Dan juga sebagai pemasok perlengkapan pelatihan dan pendidikan, pemberi materi pelatihan, peralatan seperti tenda serbaguna, tali tempur dan helm tempur,dan lainnya.
Nabila Zhafira, salah satu peserta asal Padang merasa surprise dalam latihan. “Saya tidak mengira akan seperti ini, merasa lebih disiplin dan banyak yang berubah dengan sendirinya selama proses berlangsung,†ucap Nabila.
“Provos itu sebagai penegak disiplin anggota menwa, hingga tiap anggota dapat jadi contoh yang baik. Maka ditekankan sikap disiplin dan bela negara,†ujar Nova Erwana peserta provos. (*12)