Marine Science Diving Club (MSDC) merupakan kelompok studi penyelaman ilmiah di bawah naungan jurusan Ilmu Kelautan (IK) Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) Universitas Riau. Kelompok studi ini adakan open recruitment ke XI pada 25 hingga 28 April lalu.
Rangkaian kegiatan open recruitment ini diawali dengan tahap wawancara. Calon planula—sebutan untuk kru MSDC—ikuti seleksi ini. Sembilan belas orang lulus seleksi ini dan lanjut ikuti tes fisik di hari kedua. Tes fisik yang dilakukan ialah CO2Max, peserta diuji kebugaran tubuhnya dengan berlari sejauh 1,6 kilometer. Menurut Almaarif Pankisa, Ketua MSDC, tubuh peserta dapat dikatakan bugar jika dapat berlari cepat dan konstan.
Setelah melewati tahap wawancara dan tes fisik, para calon planula kemudian dibekali Latihan Keterampilan Kolam (LKK). Latihan ini dilakukan di Aquatic Center, GOR Kaharuddin Nasution, Rumbai.
Para calon planula melakukan praktik renang gaya bebas, dada, dinamik apnea, ambil beban, dan water trap atau mengapung di air. Standar MSDC ialah berenang 25 meter, tahan nafas 1 menit dan water trap minimal 30 menit. Pada tahap ini, panitia akan menilai dasar dari calon planula dalam berenang dan menyelam. “Ini untuk mengetahui penempatan bagian di kepengurusan MSDC kelak,†ujar Almaarif.
Kegiatan LKK ini berfungsi sebagai latihan penyelamatan diri serta pembekalan untuk mata kuliah widya selam. Almaarif jelaskan, ketika berenang di lautan bergelombang sebaiknya kita gunakan teknik berenang apnea. Apnea ialah berenang menyelam di bawah laut untuk menghindari gelombang.
Latihan berlangsung hingga siang hari, calon planula kemudian diberi waktu bebas. Di tengah kegiatan bebas tersebut, Sudjarnak, pembina MSDC yang juga anggota Brigadir Mobil (Brimob) hadir. Beliau pantau kegiatan, beri semangat dan teknik berenang pada calon planula yang belum bisa berenang.
Almaarif sampaikan, tersisa 14 orang calon planula saja hingga LKK. “Lima orang lagi tidak dapat hadir karena ada kelas bertepatan dengan kegiatan LKK tersebut.â€
Pohan, salah satu calon planula cerita, ia antusias ikuti kegiatan ini. “Di pertengahan tadi saya hampir tenggelam karena kaki keram, karena kurang pemanasan.â€
“Rugi rasanya mahasiswa IK lain tidak ikut kegiatan ini,†ujar Alif Ridho, salah satu calon planula. Ia termotivasi untuk semakin bisa berenang dengan baik setelah ikuti kegiatan ini.
Untuk kegiatan pengembangan LKK, MSDC biasanya memilih laut di Sumatera Barat jadi lokasi latihan. Ini karena laut di Riau, khususnya Dumai, cenderung keruh. “Sehingga penyelam sulit melanjutkan aktivitas,†jelas Jean, salah satu pengurus MSDC.
Penulis: Wahyu Suherman & Anisa Febiola
Editor: Rizky Ramadhan