Pemilihan Raya Fakultas Teknik (Pemira FT) berlangsung di Lobby Fakultas Teknik (FT), Sabtu, (17/12). Pemira diikuti 2 pasang calon, Romadhani –Jumadi, dan Fiqri-Adli. Pemira dimulai pada pukul 09.00 hingga 15.00. Perhitungan sendiri dimulai pada pukul 16.00 -18.20. Pasangan Calon Nomor urut 1 Romadhani – Jumadi unggul dengan total 612 suara, sementara Calon nomor urut 2 mendapatkan 566 suara.
Slamet, Ketua Panitia Pengawas Pemilihan (Panwaslih) Pemira FT jelaskan dari pengawasan yang telah berjalan hingga hari pemungutan suara ada satu pasangan calon yang menggunakan logo himpunan mahasiswa (hima) pada spanduknya dalam berkampanye. Menurutnya pemakaian logo hima bukanlah sebuah tindak pelanggaran menurut kode etik, tetapi dengan menampilkan logo atau simbol organasisasi (kelembagaan) tersebut terkesan mendukung salah satu calon dan takutnya dapat menimbulkan perpecahan. “Jika ingin meletakkan simbol hima maka letakkan saja seluruhnya,†tambahnya.
Panwaslih sudah memberi teguran dan pemberitahuan kepada masing-masing calon. Bagi calon yang telah melanggar diberi teguran agar segera mengganti atau merubah dengan sesuai ketentuan, sedangkan bagi calon yang tidak melanggar diberi pemberitahuan agar tidak melakukan pelanggaran yang serupa. Salah satu pasangan calon yang diberi teguran tersebut telah menggantinya sesuai petunjuk Panwaslih.
Pemira tahun ini sendiri sempat berkembang isu sara di lingkungan kampus FT. “Dimana berkembang sms maupun broadcast blackberry messenger (bbm) yang mengajak untuk memilih calon nomor urut satu dikarenakan pasangan calon nomor 2 didukung oleh kelompok atau organisasi agama dan suku tertentu,†tegas Slamet.
Adli, Calon Wakil nomor urut 2 menyayangkan adanya isu tersebut, menurutnya isu tersebut dapat memecah belah persatuan. Isu tersebut bahkan telah merebak sebelum kami mendaftarkan diri, lanjutnya. Pasangan calon nomor urut 2 telah mengklarifikasi mengenai isu tersebut kepada para penonton debat yang diadakan 2 hari sebelum pemilihan, bahwa isu yang beredar tersebut tidak benar. Mereka juga jelaskan bukanlah anggota dari kelompok atau golongan agama tertentu yang disebutkan dalam isu itu.
Bangun Suryadi, Ketua Panitia Pemilihan Raya Fakultas (PPRF) paparkan bahwa mahasiswa FT lebih antusias pada tahun ini dibandingkan tahun sebelumnya. Dari 3185 mahasiswa FT yang ada, 1224 diantaranya menggunakan hak pilihnya pada Pemira kali ini atau sekitar 40 persen sedangkan pada tahun 2013 tidak mencapai 25 persen . Ia berharap siapapun yang akan menjadi Gubernur FT nantinya bersikap layaknya seorang pemimpin yang dapat merangkul semua angkatan, jurusan dan hima serta dapat mewadahi kreatifitas mahasiswa FT.
Arzito salah satu mahasiswa yang ikut memilih berharap agar gubernur terpilih dapat merealisasikan janji dan program-program yang disampaikan pada masa kampanye lalu.(*1)