Pemira UR di FT Sempat Ada Kendala Tapi Berjalan Lancar

Pelaksanaan Pemilihan Raya (Pemira) Tempat Pemungutan Suara (TPS) Fakultas Teknik  berjalan lancar  di Lobby Fakultas Teknik. Pemilihan Calon Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa berlangsung  dari pukul 08.10 hingga pukul 14.00. Sedangkan Calon Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) FT tidak dipilih karena sudah menang aklamasi.

Ketua Panitia Pemilihan Fakultas (PPF), Abdul Hadi menjelaskan ada sedikit miss komunikasi dengan Panitia Pemilihan Raya Universitas (PPRU) sebabkan keterlambatan tersebut. “Kita di kasih password login yang baru, namun tidak dapat digunakan. Lalu kita coba masukkan password lama, dan terbuka. Mungkin belum semua laptop gunakan password baru tersebut.” ujarnya.

Pada pelaksanaan Pemira di FT, saksi yang hadir hanya dari pasangan calon No.1, Toni Arissaputra; dan calon No,2. Ihwallibi Tribowo. Sedangkan saksi dari pasangan calon nomor urut 3 tidak mengonfirmasi panitia atas ketidakhadirannya di TPS Fakultas Teknik.

Sejak dibuka hingga sekitar pukul 09.40, TPS Fakultas Teknik masih agak sepi. Terlihat dari tidak ada antrian yang berarti. Panitia Keamanan dari PPRU, Agusnadi sedikit kecewa pada mahasiswa yang tidak  menyuarakan hak pilih mereka.

Keadaan berubah sekitar pukul 10.00, mahasiswa mulai menyerbu TPS. Karena banyak yang baru keluar kelas. Beberapa pemilih terlihat berkumpul di satu bilik suara. Resimen Mahasiswa (Menwa) yang diturunkan untuk mengamankan jalannya Pemira dan panitia, dengan sigap menertibkan mahasiswa-mahasiswa tersebut.

“Yang nyerobot itu faktor teman dekat, jadi kita langsung amankan, dan diberi tahu,” ujar Bayu Kumbara, menwa yang bertugas di TPS Fakultas Teknik. “Ketertarikan mereka karena rasa ingin tahu dan penasaran dengan e-Vote yang masih baru. Untuk perbaikan kedepan, PPRU dapat membuat bilik suara agak berjarak,” saran Abdul Hadi.

Salah satu pemilih, Rathesa Najela mengungkapkan kebingunganya karena baru pertama kali menggunakan e-Vote. “Agak kebingungan, karena kan gak semua orang tahu. Saya rasa kurang sosialisasi tentang sistematikanya gimana, ” komentanya saat ditanyai tentang e-Vote.

Lain halnya dengan Trivia Ariska, “e-Vote lebih mudah, dan gak ribet. Kalau ada yang bingung, balik lagi keorangnya, karena ada panitia yang mengarahkan juga. Panitia sangat bagus,” ujarnya.

Menurut Panitia Pengawas (Panwas) Muhammad Disro, Pemira di Teknik berjalan lancar dan aman. Disro menuturkan ada beberapa mahasiswa nakal yang tidak mencelupkan jari ke tinta. “Sebenarnya itu tidak jadi masalah, karena data mereka sudah di verifikasi. Jika data sudah diinput, maka mereka tidak bisa memilih lagi. Tinta hanya simbolisasi saja,” jelas Disro.

Pukul 14.00 pemilihan selesai dilakukan. Panitia langsung menghitung jumlah pemilih secara manual, dengan total pemilih 669 mahasiswa. Sekitar pukul 14.30 Panitia mengumumkan hasil perhitungan suara. Hasil TPS Fakultas Teknik sesuai dengan hitungan manual panitia, yang memilih 668 mahasiswa dan tidak memilih 1 mahasiswa. Pasangan Zulfa Hendri dan Hendri unggul dengan 616 suara. Pasangan nomor urut satu M.Nasrullah – Deni Hariandi memperoleh 41 suara, nomor urut dua Zulfa Hendri – Hendri 616 suara dan nomor urut tiga Kasrul Akbar Dahlan – Rendi Y.P11 suara. DPM UR Dapil Fakultas Teknik menang secara aklamasi Ahmad Khairul, Dian Anggarini Purba dan Trisuciati.S

“ E-vote sangat bagus, salah satu upaya menjaga lingkungan, hemat kertas hemat pohon juga. Dan praktis dalam memilih dan pengitungan suara, “tutup Muhammad Disro.#Rifqa