Pencabutan Nomor Urut Pemira FISIP 2018

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Riau tengah adakan Pemilihan Raya (Pemira) 2018. Rangkaian kegiatan Pemira dimulai dari tahap sosialisasi pada 7 April, pendaftaran Pasangan Calon (Paslon) 15 hingga 25 April, verifikasi berkas 26 April, serta wawancara dan pencabutan nomor urut 27 April.

Awalnya sembilan Paslon mendaftarkan diri ke Panitia Pemilihan Raya Fakultas (PPRF). Namun hanya dua Paslon yang mengembalikan berkas, memenuhi pesyaratan dan lolos verifikasi.

Kedua Paslon kemudian ikuti wawancara di gelanggang mahasiswa. Kegiatan ini diawali dengan tahap wawancara pukul 8 pagi. Selanjutnya dilakukan sosialisasi pada pukul 14.30. Jumainis Ega Darsono jadi moderator acara.

Kegiatan ini dihadiri PPRF, kedua Paslon, Ketua Badan Legislatif Mahasiswa (BLM) FISIP, Gubernur dan Wakil Gubernur mahasiswa  FISIP, steering comittee, serta tim sukses dari kedua Paslon.

Muslim Kazima, Ketua BLM FISIP beri sambutan. Ia berpesan agar kampanye itu dilakukan secara konstruktif dan tidak saling menjatuhkan. Sambutan kemudian dilanjutkan oleh Muhammad Ainur Rafiq, ketua pelaksana PPRF. “Saya berharap pimpinan kelembagaan dan PPRF bersama awasi dan kawal pemira.”

Sri Linda, koordinator acara kemudian bacakan peraturan kampanye Pemira 2018.Peraturan

Setelah sosialisasi peraturan kampanye, acara dilanjutkan dengan pencabutan nomor urut Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur FISIP UNRI 2018. Zainol Fuady dan Muhammad fauzi dapat nomor urut 1, Muhammad Arif dan Akbar Islami nomor urut 2.

Selanjutnya kedua Paslon akan lakukan kampanye pada 28 April hingga 2 Mei. Debat dialogis 3 Mei, masa tenang pada 4 sampai 6 Mei, dan pemilihan pada 7 Mei.

 

Penulis: Lisda Rud Auri

Editor: Rizky Ramadhan