Pelaksanaan Diklat Jurnalistik Tingkat Dasar (DJMTD) usai digelar dan ditutup langsung oleh Ahlul Fadli Pimpinan Umum Bahana Mahasiswa, Minggu (10/6). Penutupan yang diadakan di Sekretariat Bahana Mahasiswa, Kampus Gobah Universitas Riau.

Sebelumnya acara sudah dilangsungkan pada 8 hingga 10 Mei 2015. Hari pertama peserta di beri materi yang berkaitan dengan jurnalistik. Hari kedua, di mulai dengan evaluasi tulisan straight news dan feature peserta yang dipandu oleh Suryadi. Dilanjutkan materi manajemen redaksi oleh Jefri selaku Redaktur Liputan Bahana. Ia jelakan tentang struktur redaksi di Bahana Mahasiswa. “sebelum menjadi reporter atau kru tetap Bahana maka harus menjadi kru magang terlebih dahulu” ungkap Jefri.

Sekitar pukul 2 siang, penyampaian materi mutimedia atau pembuatan video berita oleh Hermawan Hariadi Owner Siak Video. Ia katakan bahwa saat ini sangat mudah untuk membuat video, karena editing seperti memotong, menambah atau memberikan judul bisa menggunakan kamera ponsel. Ia juga paparkan dasar-dasar edit video menggunakan corel video studio. Usai materi, tiap peserta di beri tugas untuk membuat, dan mengedit lalu dievaluasi bersama–sama.

Tengah malam, peserta yang sudah di bagi jadi empat tim lakukan simulasi membuat buletin. Mencari, menulis, hingga tata letak atau layout pada kertas A3 yang sudah disiapkan oleh panitia. Tiap tim dibantu oleh pamong yang sudah ditetapkan. Kemudian, esoknya sekitar pukul 1 siang dievaluasi bersama–sama. Saat evaluasi tiap penulis atau tim harus bisa mempertahankan pendapatnya terkait buletin yang dibuatnya.

“Sesuai dengan tema DJMTD kali ini, Lets Write Bahana ingin kru magang baru bisa berkarya lewat tulisan,” ujar Ahlul Fadli. Ia sebutkan, dengan berproses di Bahana bisa jadi reporter yang handal, militan belajar jurnalistik dengan baik.

“Diklat di hari kedua dan ketiga ini berjalan dengan lancar hanya terkendala dalam hal waktu, ada pemateri yang terlambat masuk dan kelebihan waktu,” ungkap Rizki selaku Ketua Panitia.

Dita Agustri Wulan salah satu peserta ungkapkan acara ini menarik, berikan pengalaman, semangat dan pembelajaran baru tentang menulis yang baik. “Banyak pelajaran yang kami dapatkan, salah satunyanya adalah keberanian berbicara,” tutur Dita. (*25)