Pekan Raya Biologi (PRB) resmi ditutup oleh Zulirfan, Wakil Dekan I Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan(FKIP) Universitas Riau. Acara ini mengusung tema Kembangkan Pengetahuan dan Kreatifitas Generasi Emas Masa Depan melalui Pekan Raya Biologi. Bertempat di gedung aula serba guna FKIP, penutupan PRB dihadiri oleh dosen dan koordinator program studi Pendidikan Biologi, mahasiswa, peserta lomba dan guru pendamping (21/1).

Dalam sambutannya, Evi Suryawati selaku koordinator program studi Pendidikan Biologi sampaikan, bahwa ajang PRB merupakan proses pembelajaran bagi mahasiswa. Kerja sama dan kerja keras dituntut pada penyelenggaraan acara ini demi mendapatkan kesuksesan. “Tanpa kekompakan dan partisipasi dari seluruh pihak, acara ini tidak akan berjalan sukses seperti saat ini,” tambah Evi. Hal serupa disampaikan ketua pelaksana Rizky Ma’ruf, ia ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi.

Ajang ini dulunya bernama Olimpiade Sains Biologi, kemudian diubah menjadi Pekan Raya Biologi sejak dua tahun yang lalu. Sebelumnya lomba-lomba yang diadakan bersifat olimpiadik, seperti cepat tepat dan Karya tulis. Saat ini telah ditambah beberapa cabang lomba yang bersifat seni.“Maka dari situ diubahlah nama Olimpiade Sains Biologi yang dirasa kurang tepat lagi,“sebut Rizky.

PRB berlangsung sejak 16 hingga 21 Januari, dengan 9 tangkai lomba yang dipertandingkan, yaitu Uji Kompetensi Tertulis, Uji Kompetensi Laboratorium, Cepat Tepat, Mading 3D, Bio Expo School Competition, Karya Tulis Ilmiah Remaja, Melukis untuk pelajar tingkat SMP dan SMA, Fotografi untuk pelajar SMA, serta Karya Tulis Ilmiah Nasional yang diikuti oleh 53 tim mahasiswa Universitas se-Indonesia.

Salah satu perlombaan yang baru adalah Bio Expo School Competition yang diikuti oleh 5 tim SMP, dan 5 tim SMA. Para delegasi sekolah memakerkan hasil karya mereka berupa media pembelajaran yang menarik dan kreatif. Aldo Afdati, siswa kelas 12 MAN 1 Pekanbaru sampaikan mereka menampilkan Herbarium menarik minat untuk mempelajari Biologi. “Disini kami menampilkan media-media pembelajaran yang menarik. Kami tidak menampilkan Herbarium yang biasa saja,” jelas Aldo.

Selain penutupan, acara berlanjut dengan pengumuman pemenang dan pemberian hadiah.
Untuk kategori LKTI Nasional, juara 1 diperoleh mahasiswa dari Institut Sepuluh November, juara 2 diperoleh mahasiswa Universitas Diponegoro, juara 3 diperoleh mahasiswa Institut Pertanian Bogor, harapan 4 diperoleh mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia dan harapan 5 diperoleh mahasiswa Universitas Brawijaya.
Juara Umum tingkat SMP di raih oleh SMPN 4 Pekanbaru dan Juara Umum tingkat SMA diraih oleh SMAN 8 Pekanbaru. Setelah pengumuman pemenang dan pemberian hadiah, confetti bertebaran sebagai akhir dari acara Pekan Raya Biologi 2017.

“Untuk persiapan kami baca-baca buku, diajarin materi oleh guru pembimbing, dan review materi yang diperlombakan,” ungkap Christopher, pemenang lomba cepat tepat Biologi. Bersama Andrew dan Adrian yang menjadi teman satu tim Christoper, mereka melakukan persiapan sekitar dua minggu. Andrew sebutkan, SMA Cendana menjadi saingan terberat karena pada ajang Olimpiade Sains Nasional tahun lalu mereka terkalahkan oleh SMA tersebut.#Bayu dan Ambar