UKM mahasiswa pecinta alam dan lingkungan hidup (Mapalindup) lakukan ekspedisi gua teluk embun, (24-27/5). Di Desa Cipang kiri hulu, Kecamatan Rokan IV Koto, Kabupaten Rokan Hulu, berada di ujung barat Rokan Hulu, berbatasan dengan Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat.

Ekspedisi diikuti oleh 12 orang perwakilan Mapala di UR dan tamu dari Mapala Polivera Universitas Pasir Pengaraian. Jumat sore, tim dilepas oleh perwakilan Wakil Rektor III UR—Jamadin beserta staff, keberangkatan hingga Sabtu malam gunakan sepeda motor.

“Ekspedisi kali ini banyak makan waktu di jalan,” ujar Muhammad Jamal dari Mapala Sakai. Ia katakan, jarak yang ditempuh cukup jauh, lewati bukit, lobang, menanjak, menurun tajam, dan berlumpur. Hingga ada beberapa bergantian membawa kendaraan karena tidak sanggup mendaki, ditambah turun hujan, ban bocor, dan masuk lubang. “Alhamdulillah dengan semangat yang tinggi dari tim Mapalindup UR kami bisa melewatinya dan tiba dengan selamat,” ujar Muhammad Jamal.

Tiba di Rokan Hulu, tim Mapalalindup disambut dengan ramah. Bersosialisasi dengan masyarakat sekitar, bercerita tentang desa dan gua, hingga menginap. Minggu pagi, tim berangkat menuju gua di Dusun Lubuk Ulek, dengan sepeda motor dan jalan kaki habiskan waktu kurang lebih satu setengah jam. “Satu jam pakai sepeda motor dan setengah jam berjalan kaki,” ujar Jamal.

“Gua teluk embun merupakan salah satu dari 9 gua yang ada di Rokan Hulu, dan masih sangat alami, belum banyak orang yang tahu keberadaannya,” ungkap Jamal. Menurutnya, kondisi gua yang vertikal maka harus gunakan tali jika ingin turun ke bawah. Tim hanya bisa melihat dari atas, menempuh yang bisa dijangkau saja.

Memasuki dalam gua sekitar 200 meter ikuti intruksi leader, tim putuskan untuk keluar menuju desa dan bersosialisasi kembali dengan masyarakat serta menginap. Berangkat pukul 5 sore dan tiba 6.30 petang.

Muhammad Jamal katakan ekspedisi bertujuan untuk jadikan suatu lokasi sebagai medan di pertemuan Mapala tingkat perguruan tinggi seluruh Indonesia yang akan dipresentasekan di Temu Wicara Kenal Medan (TWKM) di Karawang, Jawa Barat. Sebagai persiapan menuju Riau menjadi tuan rumah TWKM 2016.

“Usai ekspedisi ini, kami makin semangat jelajah alam dan melestarikannya. Tim berencana akan ekspedisi ke 8 gua lainnya di Rokan Hulu,” tutur Jamal.

Hal senada dikatakan oleh Nita, salah satu tim merasa ekspedisi kali ini sangat menarik, banyak hal yang sama sekali tidak terduga dari kendala menuju gua. Menurutnya, hukum alam berlaku dalam proses yang sangat panjang. “Merusak sangat mudah, tidak terjamah lebih baik,” tutupnya. #Yona