Rabu (14/10) Pusat Kegiatan Rohani Islam (PKRI) bersama Himpunan Mahasiswa Aquaculture Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau (Himakua Faperika UR) adakan Tabligh Akbar 1 Muharram 1437 H. Kegiatan yang berlangsung di ruang Patin 2 (P2), mengusung tema Hijrah Hati Mantapkan Diri Melangkah dengan Pasti. Peserta mencapai 95 orang dari seluruh UKMI di UR.

Tabligh akbar dipandu oleh Intan Susanto sebagai moderator. Hadirkan Ustad Yunus LC. MA—Ketua Ikatan Da’i Indonesia (Ikadi) Pekanbaru sebagai pemateri. Ia jelaskan materi hijrah. Menurutnya, hijrah termasuk iqomah menegakkan agama dan ujian terbesar keimanan. Sebutnya lagi, perhatian besar pada mesjid berarti akan menang. “Jangan berselisih, karena kita bisa lemah dan jauh dari kemenangan. Hijrah ini bagaimana kita bersatu membangun pondasi membangun kekuatan,” ujarnya.

Pemateri kedua, Ustad Hasbullah, LC. MA. Ia pendidikan S2 syariah dan meneliti perbankan di Mesir. Ia sebutkan, didalam majlis saat ini harus banyak berdoa. Ia ceritakan, 13 tahun Nabi Muhammad SAW berdakwah di Mekah. Ketika Nabi Muhammad pindah ke Madinah persatuan kaum Muhajirin dan Anshar berbagi harta.

Ia juga jelaskan sahabat sebagai tauladan, hijrah sahabat menjadi teladan penting bagi kita untuk memaksimalkan potensi menjadi manusia yang produktif. Dalam hijrah islam sangat menganjurkan untuk bekerja dan produktif. Misalnya bagi yang jualan saat sholat jumat tiba, tinggalkan dulu. Lalu akan cari rezeki lagi jika usai sholat.

“Jika keluar mencari nafkah untuk seorang anak dan diri sendiri maka ia fisabilillah, kecuali bagi yang membanggakan diri,” ujar Ustad Hasbullah menambahkan. Menurutnya, konsep mencari rezeki, usaha dan doa. Tanpa usaha doa tidak akan berjalan makanya harus seimbang antara doa dan usaha. Lalu tawakal, orang yang mencari nafkah untuk orang lain lebih baik dari pada mengulurkan tangan atau meminta-minta. Islam mencela bagi mereka yang meminta-minta. Sebab tangan diatas lebih baik dari pada tangan dibawah.

Potensi finansial kuat yang dimiliki umat Islam, Hasbullah menuturkan ialah zakat. Zakat Indonesia berdasarkan riset Badan Amil Zakat Nasional atau Baznas, Institit Pertanian Bogor dan Bank Pembangunan Islam atau IDB mencapai Rp 200 triliun. Namun yang terealisasi sekitar tiga triliun. Potensi zakat Riau mencapai enam triliun dengan jumlah penduduk miskin sebanyak 450 ribu atau delapan persen.

Selain itu, jelasnya lagi dengan zakat bisa sejahtera dengan memberdayakan penguatan finansial umat. Contohnya, negara mayoritas muslim yang maksimalkan potensi zakat hampir selesai dari problematika keburukan ekonomi. Ia berharap generasi muda kenali jati diri masing-masing, karena mereka penggerak masa depan. “Pemuda hari ini adalah pemimpin masa datang. Maka pemuda harus bekali diri dengan iman, akhlak dan ilmu,” ujarnya.

Syafri selaku Ketua Panitia jelaskan latar belakang tema. Ia sebutkan, hijrah ke fitrah suci lagi selama satu tahun. Hijrah berarti perbaiki diri dari sifat tingkah laku yang lalu. Ia berharap semua peserta kedepan lebih baik lagi, dari keimanan dan perbuatannya. #Fitri Merga Ayu