Pagelaran Pemilihan Raya atau Pemira Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) 2023 ditahap Undangan Terbuka. Muhammad Arif Rahman dan Taufik Qurrahman sampaikan visi misinya di halaman Dekanat FMIPA Universitas Riau (UNRI), pada Selasa (2/12).
Rizki Aprialdi sampaikan harapannya agar para mahasiswa dapat ketahui ide dan gagasan dari Calon Gubernur (Cagub) dan Calon Wakil Gubernur (Cawagub). Juga Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) yang terpilih.
“Apakah mereka layak menjadi panutan dan wajah dari FMIPA kita ini,” tutur Rizki.
Awalnya, Rahman dan Taufik bukanlah satu-satunya bakal pasangan Cagub dan Cawagub. M.Teguh selaku koordinator acara Pemira FMIPA 2023 sampaikan ada empat pasangan yang mengambil berkas. Ialah Yanri Gunawan dan Afdhal Zikri.
Teguh tambahkan alasan gugurnya pasangan Yanri dan Afdhal. Ialah pasangan tersebut tidak melengkapi berkas saat verifikasi berkas.
Rahman dan Taufik sebagai cagub dan cagubma sampaikan ide gagasan. Yaitu membangun Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FMIPA sebagai Collaborator Scientist pergerakan. Dengan tiga misi yang di bawa.
Pertama berkolaborasi bersama seluruh kelembagaan internal dan eksternal kampus guna menciptakan keharmonisan berkelanjutan. Kedua mewujudkan scientist yang kritis dengan mengedepankan isu-isu yang terjadi. Terakhir, optimalkan sistem pelaksanaan informasi secara efektif, serta ciptakan wadah pengembangan bagi para scientist.
Pasangan calon tersebut juga mengajak para mahasiswa agar dapat berproses bersama, guna mencapai FMIPA yang lebih baik. “Dan tentunya pencapaian kami tidak hanya di tahun kami, tetapi ini berkelanjutan sampai pengurus selanjutnya,” ungkap Taufiq.
Selanjutnya M. Arif sampaikan alur pergerakan BEM FMIPA 2024. Menurutnya komunikasi sangat perlu dibangun di awal pergerakan, agar nantinya program kerja BEM dapat dijalankan dengan baik. Lalu akselerasi, adanya perbedaan tingkat itu maka terstruktur kinerja dari BEM.
“Karena umur bupati dan gubernur yang setara akan membuat sulit dalam menjalankan proker,” terang Arif.
Terakhir, secara konsisten membuat program unggulan di FMIPA hingga berakhir. Salah satunya mengubah Divisi Kewirausahaan (Kwu) menjadi Ekraf (ekonomi kreatif). Menurutnya Kwu sudah sangat tertinggal. Dengan ini, mahasiswa bisa berbisnis dengan kreatifitas, dan eksplor di internet lebih banyak.
Pada sesi selanjutnya, dilontarkan pertanyaan kepada Cagub dan Cawagub. Ialah bagaimana membangun hubungan dengan dekanat, sehingga tidak ada gap antara BEM dan Fakultas.
Arif menjawab program kerja (Proker) dari Fakultas lebih mengedepankan akademik. Jalankan semua proker yang fakultas inginkan sehingga dapat membangun hubungan baik dengan fakultas, katanya.
“Kita bantu fakultas untuk mendata prestasi akademik. sehingga persentasi apresiasi dari Universitas ke Fakultas kita akan naik. Jadi ada simbiosis mutualisme,” ungkap Arif.
Taufik menambahkan, pihak dekanat perlu memfokuskan mahasiswa terhadap akademik. Selain itu, mahasiswa perlu lakukan aksi namun akademik jangan sampai dilupakan. Memfokuskan pencapaian prestasi akademik ataupun non akademik, ucapnya.
“Bekerjasama dengan dosen-dosen untuk membantu riset penelitian, sehingga saat ada kegiatan lomba kita akan di support,” jelas Taufik.
Lanjut, dalam menyikapi kendala infrastruktur dan invetaris. Taufik janji akan mengusahakan ke dekanat untuk memenuhi atau memperbaiki. Mengaudiensi ke dekanat bagaimana hal ini dapat diselesaikan.
“Dekanat menyuruh kita memperkuat prestasi akademik atau non akademik, tentu kita punya hak atas sarana dan prasarana,” tambahnya.
Kedua pasangan calon tersebut juga janjikan akan memperbanyak audiensi dan komunikasi. Dengan mengadakan forum di luar untuk membuat aturan yang benar-benar dibutuhkan mahasiswa.
Kemudian, dalam menyikapi konflik antar jurusan di FMIPA, BEM akan lakukan mediasi. Taufiq bependapat konflik yang terjadi di setiap jurusan itu berdasarkan permasalahan masa lalu.
“Sudahi masa lalu, kita perbaiki bersama-sama. Caranya kita adakan kolaborasi antar jurusan tersebut dalam sebuah project. Sehingga ketika bekerja sama, mereka bisa berdamai seiring berjalannya waktu,” ungkap Taufiq.
Arif berpendapat, saat ini semakin banyak mahasiswa yang kurang berminat dalam organisasi. Menurutnya perlu pembaharuan dan menyelaraskan Proker BEM dengan dekanat FMIPA. Karena banyak nya mahasiswa yang mengikuti Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Taufiq turut sampaikan akan berkolaborasi dengan para dosen sebagai wadah pengembangan untuk membantu dalam penelitian dan riset. “Jadi kita tidak hanya berfokus pada MBKM saja, tapi tawarkan solusinya. Karena MBKM masih sulit terkait konversi SKS,” ungkapnya.
Lanjut, pasangan calon tersebut dalam menyikapi anggota yang tidak bertanggung jawab. Lakukan mediasi dan tawarkan solusi. Mereka juga menilai perlu adanya hubungan dan komunikasi yang baik dengan anggota. Juga berikan apresiasi.
Selain itu kegiatan ini juga penyampaian visi misi calon anggota DPM FMIPA. Melalui akun Instagram @pprf_mipa2023 ada 22 calon Daerah Pemilihan (Dapil) FMIPA. Di antaranya Daerah Pemilihan (Dapil) Kimia 6 orang, Dapil Fisika 4 orang, Dapil Ilmu Komputer 7 orang, dan terakhir Dapil Matematika 5 orang. Namun, tidak terdapat perwakilan Dapil Biologi.
Penulis: Sakina Wirda Tuljannah
Editor: Arthania Sinurat