Pemilihan Raya (Pemira) dilakukan serentak di Universitas Riau (UNRI) pada Rabu (2/4). Ada 12 lokasi Tempat Pemungutan Suara (TPS), salah satunya di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB). Lokasi pemungutan dilakukan di ruang yudisium FEB, dibuka tepat pukul sembilan pagi oleh Panitia Pemilihan Raya Universitas (PPRU) dan Panitia Pengawas (Panwas).

Satu orang Panwas berdiri di depan pintu masuk TPS. Ia beri petunjuk kepada setiap mahasiswa yang hendak lakukan registrasi. Ia gencar bertanya kepada setiap mahasiswa yang lalu lalang apakah sudah memilih atau belum.

Mahasiswa yang hendak memilih diarahkan ke meja registrasi. Beberapa panitia yang menjaga meja registrasi telah memegang Daftar Pemilih Tetap atau DPT tiap jurusan.

“Ada sekitar 4000 DPT untuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis,” ujar Said selaku penanggung jawab Pemira di FEB.

Setelah registrasi, pemilih lakukan validasi data. Dua personal computer (PC) disiapkan untuk proses validasi, empat untuk diletakkan di bilik suara. Jika sudah gunakan hak suara, pemilih kemudian diarahkan ke meja registrasi akhir. Disini pemilih mencelupkan jari sebagai bukti telah lakukan pemilihan.

Petugas kebersihan di FEB berkeluh karena dinding, tiang dan lantai kotor akibat pemilih menempelkan tangannya yang bertinta. Setelah ditegur, panitia langsung sediakan kertas sebagai alas untuk membersihkan cap tinta.

Pemira di FEB tidak ramai. Dari sekitar 4000 DPT hanya 1109 orang  yang memilih. Ada 8 orang gagal lakukan pemilihan sehingga hanya 1101 orang yang sukses memilih.

Menurut Said ada beberapa faktor yang menyebabkan gagal memilih. Mungkin mereka langsung logout sebelum memilih Pasangan Calon (Paslon), bisa juga karena pemilih tidak menekan tombol iya saat muncul konfirmasi terhadap calon yang dipilih.

Said cerita bahwa TPS hanya ramai pada jam tertentu. Seperti pukul 9 hingga 10 pagi dan saat TPS akan tutup. Penyebab sepinya minat memilih karena ada agenda lain yang dilaksanakan di FEB. “Beberapa mahasiswa menjaga stan penjualan karena sedang berlagsung Management Festival,” tambah Said.

Para pemilih sampaikan alasan mereka semangat untuk gunakan hak pilihnya. Mereka mengaku rindu akan pesta demokrasi di kampus karena sudah dua kali terjadi aklamasi. “Saya mahasiswa angkatan 2012 ingin salurkan hak demokrasi di Pemira kali ini,” ujar Rahma, mahasiswa Ilmu Ekonomi.

Randi Andiyana calon presiden mahasiswa nomor urut 2 datangi TPS pukul 9 untuk lakukan pemilihan. Selang lima menit, Iqbal Hagy calon wakil presiden nomor urut 1 juga datang untuk lakukan pemilihan.

Menjelang pukul tiga sore panitia lebih gencar mengajak mahasiswa untuk salurkan hak pilihnya.

Hasil Pemira UNRI di FEB 2018
Hasil Pemira UNRI 2018 di FEB

Pada sepuluh menit terakhir PC tiba-tiba error, tidak bisa login dan memilih. “Laptopnya telah kami gunakan sejak pagi dan lupa untuk pakai kipas sehingga kepanasan,” ujar Said.

Meskipun PC sempat rusak, namun panitia menjamin tidak ada satupun data yang hilang atau rusak. Hal ini karena komputer dalam keadaan offline sehingga data tidak akan terganggu atau tersebar di internet.

Waktu menunjukkan pukul tiga sore, panitia langsung menutup pintu dan mensterilkan TPS dari peserta. “Pemungutan suara berakhir,” ucap panitia di pintu masuk ruangan. Selanjutnya PPRU panggil perwakilan tim sukses dari masing-masing calon untuk menjadi saksi perhitungan suara. Sekitar sepuluh orang saksi dari kedua paslon masuk ke ruangan.

Panitia dan saksi melihat ke layar penampil. Waktu penunjuk kemudian berhitung mundur mendekati nol.

“Allahuakbar,” empat wanita dari tim sukses Paslon 2 serentak mengucap takbir saat melihat hasil.

Paslon nomor urut dua mendapat suara tertinggi yakni 912 suara dengan persentase 82,83 persen, sedangkan Paslon nomor urut 1 mendapat 189 suara dengan persentase 17,17 persen. Dengan ini dinyatakan paslon 2 unggul pada Pemira UNRI di Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Said kemudian ucapkan selamat kepada Paslon yang memenangkan Pemira UNRI.

 

Penulis: Reva Dina Asri

Editor: Rizky Ramadhan