Kembangkan Bakat di Dunia Game Lewat Riau University E-Sport

“Ini baru beberes barang, Bahana tamu pertama kami,” ujar Rinaldi, Ketua Riau University E-Sport atau RUE saat Kru BM mendatangi sekretariat baru mereka pada Sabtu lalu (22/10).

Sebuah bangunan di Jalan Guna Karya, Kecamatan Tampan itu jadi rumah baru untuk komunitas RUE. RUE sendiri merupakan kumpulan mahasiswa Universitas Riau yang tertarik pada bidang olahraga elektronik atau E-Sport.

Rinaldi pun ceritakan tentang RUE. Berdiri pada 2019 silam, RUE didirikan oleh mahasiswa Hubungan Internasional angkatan 2017. Adalah Ahmad Garibaldi Nurel Fairuz.

Saat kepemimpinan Ahmad, RUE belum mengikuti  kompetisi apapun. Hanya berfokus pada pengembangan internal. Ahmad pun memegang RUE hingga akhir tahun 2021 dan digantikan oleh Rinaldi.

Rinaldi ceritakan alasan utama berdirinya komunitas RUE. Menurutnya, industri E-Sport bernilai besar dan menjanjikan. Selain itu dapat membuka peluang lapangan kerja bagi mahasiswa di masa depan.

“RUE bukan hanya bermain game, tapi akan lebih luas digunakan di dunia E-Sport,” ujarnya.

Mahasiswa Hubungan Internasional angkatan 2019 ini juga sebutkan prestasi yang pernah diraih RUE. Seperti juara 3 Erafone National Tournament Pekanbaru Champions, juara 1 LP3I MLBB Tournament dan juara 1 LP3I MLBB Tournament.

Tak hanya itu, mereka juga berhasil membawa piala pertama pada Riau University Games x Piala Mahasiswa ESI Pekanbaru dan Juara 2 Play3 MLBB Tournament by EVOS.

Rinaldi  dengan percaya diri katakan RUE cukup bersaing di wilayah Pekanbaru. Mereka turut mencoba di tingkat nasional dan masuk ke 8 tim terbaik se-Indonesia.

Ia berikan buktinya. Pada kompetisi Fight Campus Legend, saat itu ada sekitar 512 tim, empat kualifikasi dan tim mereka lolos di 16 besar. Kemudian dibagi lagi menjadi dua grup dan kembali diseleksi.

“Alhamdulillah lolos lagi di play off, dan masuk dalam 8 tim terbaik se Indonesia,” tambahnya.

Hidup tak semulus jalan tol. Begitu juga RUE. Rinaldi tak pungkiri bahwa masih banyak kendala yang ia hadapi. Sebelumnya, mereka mengimpikan komunitas tersebut menjadi sebuah Unit Kegiatan Mahasiswa secara resmi di Kampus Biru Langit.

Rinaldi mengaku sudah berdiskusi dengan Wakil Rektor III Universitas Riau Iwantono. Sayangnya, pertemuan itu tak mendapatkan hasil apapun. Iwantono hanya mengarahkan agar RUE menambah persiapan sebelum komunitas RUE resmi jadi UKM resmi UNRI.

“Jawaban dari Wakil Rektor III tidak solutif. Mereka cukup support, tapi tidak terlalu antusias sepertinya,” katanya.

Di sisi lain, antusias mahasiswa untuk mengikuti RUE cukup besar. Sata ini, sudah ada 237 anggota dari berbagai fakultas. Namun, perekrutan untuk anggota baru belum dapat dilakukan. Sebab, anggaran dasar dan anggaran rumah tangga belum terpenuhi. Terutama pada kepengurusan komunitas. Hal ini masih dalam tahapan mencari delegasi tiap fakultas.

Salah satu anggota RUE, Devo Afrine katakan alasannya ikut RUE. Katanya, Ia ingin mengembangkan hobinya di bidang E-Sport menjadi sebuah keahlian dan bakat. Pun berkesempatan menjadi perwakilan kampus dalam bidang tersebut.

Begitu pula dengan Feryan Zaifi yang juga anggota RUE. Ia ingin RUE dapat mewadahi mahasiswa UNRI di bidang E-Sport untuk mengembangkan bakatnya.

“Semoga RUE dapat di support oleh pihak kampus. Bisa memenangkan turnamen lokal maupun nasional,” tutup Feryan.

Penulis: Erwin Hamonangan

Editor: Denisa Nur Aulia