TBM FK UR Hendak Taja Seminar Bantuan Hidup Dasar dan Aesculap Cup

Tim Bantuan Medis (TBM) Fakultas Kedokteran Universitas Riau (FK UR) hendak taja Seminar Bantuan Hidup dan Aesculap Cup. Kegiatan ini akan berlangsung pada 30 Oktober mendatang di Fakultas Kedokteran.

TBM  adalah salah satu unit kegiatan mahasiswa yang ada di FK UR, bergerak di bidang kegawatdaruratan dan alam bebas. TBM FK UR juga memiliki kurikulum dimana kompetensinya 20 persen medis dan 80 persen alam bebas.

Berbeda dengan tahun lalu yang hanya mengadakan seminar dan workshop, tahun ini TBM FK UR akan adakan pelbagai perlombaan yang ditargetkan pada siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) di Pekanbaru. Sekitar 48 SMA/SMK/MA  se-Pekanbaru yang memiliki organisasi Palang Merah Remaja (PMR) akan mengikuti kegiatan ini.

Kegiatan akan diawali dengan seminar tentang bantuan hidup dasar dengan pemateri Dr.Fakruddin Alfal. Seminar ini diharapkan dapat membuat semua generasi muda tahu seperti apa bantuan hidup dasar itu.  Kegiatan ini juga jadi ajang bagi peserta untuk persiapan Jumbara yang biasa diadakan oleh PMR, seperti halnya Jambore di pramuka.

Setelah seminar, dilanjutkan dengan perlombaan. Ada 3 cabang lomba yang akan diadakan. Pertama lomba pertolongan pertama dimana pihak TBM akan memberikan sebuah kasus seperti kecelakaan, peserta kemudian diminta untuk mengatasinya sesuai dengan panduan pertolongan pertama. Karena peserta lomba adalah siswa SMA, maka untuk penilaian pihak TBM akan gunakan kurikulum yang sesuai dengan Palang Merah Indonesia. Lomba kedua yakni perlombaan tandu darurat, peserta diminta untuk membuat tandu yang baik. Penilaianannya dilihat dari kecepatan dan kerapihan dari tandu yang dibuat oleh peserta. Dan terakhir lomba poster. Peserta akan membuat sebuah poster tentang kesehatan dan kemudian dipresentasikan di depan juri.

Peserta yang mendaftar sudah cukup banyak. Namun hanya ada sekitar tujuh tim yang sudah mengambil tiket untuk setiap cabang lomba. Tiket ini sebagai syarat untuk ikuti perlombaan. Panitia menargetkan 30 team untuk setiap cabang lomba, dimana satu team terdiri dari 3 peserta kecuali poster yang hanya 2 peserta tiap timnya. Seminggu jelang acara peserta yang mendaftar semakin banyak, namun panitia terkendala dengan kesibukan kuliah sehingga belum sempat menyerahkan tiket.

“Semoga acara yang akan dilaksanakan ini dapat berjalan meriah dan seluruh peserta mengikutinya  dengan antusias,” harap Arie Milandayani selaku ketua panitia. *Bulan