Sabtu (22/6), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Riau (UR) bekerja sama dengan Serikat Pekerja Kilang Minyak Putri Tujuh (SP-KMPT) adakan kuliah umum dan seminar nasional. Acara berlangsung di Gedung Sutan Balia Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP)Â UR. Panitia angkat tema, Migas Untuk Kesejahteraan Rakyat.
Tujuan acara ini meyakinkan masyarakat bahwa Riau mampu mengelola Minyak dan Gas nya sendiri. Terlebih untuk bagi hasil Riau seharusnya dapat bagian lebih besar.
Pukul 08.00 acara seharusnya sudah dimulai, karena keterlambatan pemateri akhirnya acara baru bisa dimulai pukul 09.15. Pemateri, Dahlan Iskan, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kurtubi, Pengamat Perminyakan, Marwan Batubara, Peneliti IRESS, Faisal Yusra, Presiden KPSMI dan Naryanto Wagimin, Direktur Pembinaan Hulu Migas Kementeriaan ESDM. Selain itu, Ugan Gandar, Presiden FSPPB dan Agung Marsudi, Peneliti Duri Institute juga bertindak sebagai pemateri.
Pembacaan ayat Alquran jadi pembuka acara. Kemudian Zulfa sebagai Ketua Panitia menyampaikan laporan. Peserta yang hadir mayoritas dari kalangan mahasiswa, organisasi mahasiswa dari berbagai paguyuban. Sementara itu juga hadir dari pertamina.
Ashaluddin Jalil, Rektor UR beri sambutan. Ashaluddin Jalil berharap supaya mahasiswa berdiskusi secara bijaksana, sopan dan santun.
Sesi pertama dimulai dengan kuliah umum. Dahlan Iskan sebagai pembicara. Dahlan katakan bahwa peranan minyak dan gas sangat dominan, lantas menimbulkan satu persepsi bahwa minyak dan gas adalah segala-galanya.
Sesi kedua dilanjutkan dengan seminar nasional. Kurtubi, Marwan Batubara, Faisal Yusra dan Naryanto Wagimin isi sesi kedua ini. Pemateri sepakat agar masyarakat dan mahasiswa bersama dalam memperjuangkan hak yang seharusnya dimilki oleh Provinsi Riau.
Ugan Gandar dan Agung Marsudi didampingi Padli, Presiden Mahasiswa UR tampil sebagai pemateri pada sesi ketiga. Mereka bicara soal solusi strategis pengelolaan migas. Diskusi sesi ketiga ini dipandu oleh Sukemi Indra sebagai moderator.
“Acara cukup sukses dan berjalan lancar, semua pemateri datang. Harapannya ada tindakan lanjut terkait masalah migas,†tukas Susanto, Sekretaris Panitia.
Susanto menambahkan, kita harus merebut kembali migas kita dan dikelola oleh anak bangsa bukan jadi pengemis di negeri sendiri.
“Acara ini cukup bagus membuka pandangan baru tentang migas dan Sumber Daya Alam yang ada di Riau. Semoga kedepan migas dapat dikelola oleh orang-orang benar yang mengerti migas dan dipergunakan sebaik-baiknya demi kesejahteraan rakyat,†ujar Sely Mahasiswa Ilmu Ekonomi.#Berta