Soal UKT : BEM FISIP Taja Dialog dengan Dekanat

BEM  FISIP  Universitas Riau taja dialog tentang Verifikasi UKT di Aula Sutan Balia FISIP pada 13 Desember lalu. Hadir Ali Yusri, Dekan FISIP, Wakil Dekan, Kepala Prodi dan  Ketua Jurusan. Dialog mengahdirkan Zulfikar Djauhari sebagai pembicara.

Zulfikar jelaskan latar belakang penerapan UKT di lingkungan FISIP, perbedaan SPP dan UKT, tidak ada pungutan dalam bentuk  apapun dengan berlakunya UKT. ”Verifikasi data sudah dilakukan setiap fakultas di UR tapi verifikasi lapangan tidak tahu apakah setiap fakultas sudah melakukannya,” ujarnya.

“Dialog ini diadakan bermula dari pelayangan surat pernyataan sikap pada 4 Desember  lalu kepada pihak Dekanat, agar adanya sosialisai UKT FISIP, kemudian dekanat memutuskan dialog diadakan di ruang rapat dekanat. Tapi karena dirasa ruangan kecil dan sempit yang hanya mampu menampung 20-30 orang sehingga diputuskan  dialog UKT FISIP diadakan di Gedung Sultan Balia FISIP,” ujar Randi Ketua BEM FISIP.

Sebenarnya UKT FISIP sudah ada tapi  belum ditempel kata Hery Suryadi PD II saat ditanya mahasiswa mengapa UKT FISIP belum dikeluarkan.

“Kita tidak bisa membandingkan UKT UR dengan SPP Perguruan Tinggi Swasta yang disertai dengan punggutan dari PTS, diibaratkan membandingkan buah Jeruk dan Apel. Saya merasa heran terhadap Mahasiswa yang demo karena nominal UkT di Universitas Indonesia dan Universitas Hasanuddin tak melakukan demo padahal UKT-nya relative lebih besar jika dibandingkan UR”, jelasnya.  “Tahun ini FISIP  mengalami kerugian sekitar  3,9 miliar oleh UKT, padahal UKT FISIP  adalah UKT terendah di Sumatra ,” tambahnya.

Widia salah satu peserta sudah merasa sangat paham mengenai UKT, dia  hanya merasa gelisah menunggu hasil UKT tersebut. Sementara Randi mengatakan  apabila mahasiwa merasa belum puas dengan hasil UKT yang akan dikeluarkan silahkan mengadu ke Dekanat atau BEM yang akan membantu kalau benar pantas mendapatkan golongan tersebut.

Randi berharap acara ini bisa dimengerti oleh peserta sehingga mereka tidak demo dengan ketidaktahuan tentang UKT dan jangan berbohong tentang data untuk UKT.#