TBM FK UR adakan Bakti Sosial di Tapung

Sabtu (10/1), Tim Bantuan Medis Fakultas Kedokteran Universitas Riau (TBM FK UR) adakan bakti sosial. Kegiatan berupa penyuluhan kesehatan dan pengobatan gratis dibalai desa Dusun 1 Bencah Kelubi, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar. Acara bertemakan Bersama Kita Tingkatkan Semangat Peduli Kesehatan di Desa.

Agenda diawali dengan penyuluhan yang disampaikan oleh Dr. Ridwan Baithi alumni FK di aula desa. Penyuluhan bertemakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat, hadir Kepala Dusun—Abdul Azis, Ketua RT—Jamal Wahdi, dan pemangku adat. Hadir juga dokter sebagai tim pengobatan, Dr. Mardiansyah, Dr. Idam Adiasa, dan Dr. Java Nico.

Dr. Ridwan sampaikan materi tentang air susu ibu (ASI) eksklusif dan lanjut usia (lansia). ASI eksklusif adalah pemberian ASI dari lahir hingga berumur 6 bulan. Setelah itu barulah diberi pendamping ASI seperti pisang dan biskuit yang dihancurkan, serta bubur.

Jika dalam waktu 6 bulan sudah diberikan ASI pendamping, efeknya penyerapan ASI diusus terganggu, dan gejalanya seperti diare. Makanan padat berupa makanan yang kita makan sehari-hari, bisa diberikan ketika anak sudah berumur 10 bulan.

Ia juga sampaikan cara menjaga kesehatan lansia. Penyakit yang sering menyerang lansia, seperti kencing manis atau diabetes, darah tinggi, dan pengeroposan tulang (osteoporosis) harus diwaspadai.

Ia sarankan para lansia untuk sering berolahraga, seperti jalan setiap hari minimal 20 menit. Juga lakukan lari kecil minimal 1 kali dalam seminggu selama 20 menit dipagi hari sebelum sarapan. “Untuk menjaga pola makan, kurangi makanan yang yang mengandung garam, seperti ikan asin dan makanan bersantan—karena bisa akibatkan darah tinggi,” jelas Dr. Ridwan.

Usai penyuluhan, peserta diarahkan ke kantor desa untuk lakukan pengobatan. Tiap peserta diberi nomor antrian. Ada 4 meja yang disiapkan untuk melayani pasien, tiap meja diisi oleh satu orang dokter dan beberapa mahasiswa yang tergabung dalam TBM. Setiap orang yang datang diperiksa kemudian diberikan obat. “Semua pengobatan gratis,” ujar Rahima Syafril selaku Ketua Panitia.

“Antusias masyarakat ditunjukkan dengan bantuan mikrofon dan genset,” ujar Rahima. Peralatan yang dibawa untuk acara berupa tensi meter, stetoskop, glukosa meter, pen light, dan alat pengukur berat badan.

“Tujuan dilaksanakannya acara adalah untuk program tiap tahun, kemudian untuk mengaplikasikan ilmu kedokteran untuk membantu masyarakat,” ucap Jessi Latni sebagai Ketua Panitia. “Kita cari daerah yang jauh dari balai pengobatan,” tambahnya.

Yusmar Hadi selaku Kepala Desa setempat katakan bahwa acara yang dilaksanakan oleh TBM FK disambut positif oleh masyarakat di pedalaman, sehingga menambah pengetahuan. “Masyarakat yang mengikuti acara sekitar 75 persen, karena tempat kerja masyarakat jauh dengan tempat acara yang diadakan,” ujar kepala desa.

Yusmar berharap agar kegiatannya berkesinambungan dan masyarakat lebih antusias lagi dengan adanya acara ini masyarakat dapat berperilaku sehat. (*14 &*21)