Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Universitas Riau Cendekia (URC) selengggarakan Sosialisasi dan Pelatihan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2018 di lantai 4 Gedung Rektorat Universitas Riau, Rabu (25/10). Dimulai pukul sembilan hingga dua belas.
Sosialisasi ini turut mengundang Ari Pristiana Dewi reviewer nasional PKM sebagai pemateri dan beberapa alumni Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) 2017 sebagai mentor.
Acara ini bertujuan memotivasi mahasiswa dalam membuat suatu inovasi kreatif, menjelaskan aturan dalam PKM serta mengadakan pelatihan kecil agar calon peserta lolos dan didanai oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi (Kemenristekdikti).
PKM merupakan salah satu program yang diselenggarakan Kemenristekdikti untuk memberikan peluang kepada mahasiswa untuk menunjukkan kreativitas. PKM rutin digelar tiap tahun sejak 2001.
PKM terdiri dari 7 bidang yaitu PKM-P di bidang penelitian, PKM-K di bidang kewirausahaan, PKM-M di bidang pengabdian kepada masyarakat, PKM-T di bidang penerapan teknologi, PKM-KC di bidang karsa cipta, PKM-GT di bidang gagasan tertulis serta PKM-AI di bidang penulisan artikel ilmiah.
PKM yang didanai nantinya akan bermuara pada PIMNAS kecuali PKM-AI dan PKM-GT. PIMNAS merupakan ajang unjuk prestasi paling bergengsi di tingkat mahasiswa.
Pada 2017 ini peringkat UR naik ke dua puluh lima dari sekitar delapan ratus Perguruan Tinggi terdaftar se-Indonesia, yang mana tahun lalu berada pada peringkat ke lima puluh empat.
Menurut data evaluasi PKM UR, mahasiswa yang lolos PIMNAS tiap tahun meningkat. Pada 2013 satu tim lolos ke PIMNAS dari dua puluh sartu tim yang lolos PKM. Pada 2014 satu tim dari empat puluh empat. Pada 2015, satu tim dari empat puluh satu tim. Pada 2016, enam tim dari lima puluh dua tim. Terakhir pada 2017 sebanyak delapan tim lolos ke PIMNAS dari sembilan puluh dua tim yang lolos PKM.
“Semoga tahun ini kampus kita bisa juara di PIMNAS,†harap Ari Pristiana Dewi.
Ari Pristiana jelaskan cara agar lolos PKM, pertama amati permasalahan yang ada di lingkungan sekitar. Hubungkan dengan sesuatu yang sedang booming, lakukan riset dan munculkan inovasi yang belum pernah ada. Ide PKM harus murni kreatifitas sendiri.
Di dalam PKM ada aturan yang harus dipenuhi, jika satu saja dilanggar maka dipastikan akan gugur dalam seleksi.
Persyaratan administratif yang harus dipenuhi pertama, peserta PKM adalah mahasiswa yang sedang aktif dan terdaftar pada suatu universitas. Peserta dapat berasal dari berbagai program studi, tetapi masih dalam satu universitas. Kemudian keanggotaan kelompok terdiri dari 3 hingga 5 orang. Selanjutnya nama pengusul proposal harus lengkap, tidak boleh disingkat.
Seorang mahasiswa diperbolehkan mengajukan maksimal 2 proposal, dimana jika pada satu proposal menjadi ketua maka di proposal lain harus menjadi anggota. Kegiatan yang akan dilakukan memiliki jangka waktu 3 hingga 5 bulan. PKM-M dan PKM-T wajib menyertakan Surat Pernyataan Kesediaan BekerjaSama dari mitra. Dana yang dianggarkan sebanyak 5 hingga 12 juta rupiah per proposal. Jumlah halaman proposal maksimum 10 dan dibuat dalam file pdf.
“Banyak proposal yang tidak lolos seleksi karena kesalahan administrasi,†ungkap Ari Pristiani.
Usai penyampaian materi, alumni PIMNAS adakan mentoring seputar PKM. Setiap peserta yang hadir dipersilahkan bergabung sesuai PKM mana yang mereka minati. Para mentor mengulas lebih detail mengenai bidang PKM yang telah mereka ikuti. Peserta juga diberi kesempatan untuk bertanya kepada mentor.
“Munculkan inovasi baru atau dari sesuatu yang telah ada tapi mulai ditinggalkan,†tutur Reeky Fardinata yang merupakan ketua kelompok Tim BERISIK yang lolos PIMNAS 2017.
Reeky juga jelaskan bahwa kekurangan dari timnya hingga tidak meraih peringkat pada PIMNAS yaitu kewalahan dalam hal administrasi dan kurangnya jumlah data.
“Fokus utama pada PKM adalah kemanfaatan bagi masyarakat, bukan semata tentang kemenangan,†tutup Andri Saputra yang merupakan anggota Tim BERISIK. *Annisa Febiola