Beberapa tahapan Pemilihan Raya Fakulitas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (Pemira FKIP) telah usai. Hingga sampailah pada debat dialogis tertutup calon Gubernur dan Wakil Gubernur Mahasiswa FKIP 2023. Pasangan Syed Fajar Yusfery dan Farhan Arba Alit pegang nomor urut 1. Sedangkan Rayatul Akbar dan Ego Prayogo dapat nomor urut 2.
Debat dialogis ini terlaksana di Gedung Micro Teaching FKIP pada Rabu (1/11). Farhan Arba Alit tidak hadiri debat lantaran ikuti Ujian Tengah Semester (UTS) yang tengah berlangsung. Terpaksa Syed Fajar berdiri sendirian unjuk kemampuan visi misi dengan lawannya.
Pun untuk visi dari Paslon 1 ialah jadikan BEM FKIP terdepan dalam pendidikan dan menjadi pelopor semangat akademis dan non akademis mahasiswa FKIP UNRI.
Sedangkan Paslon 2 miliki visi mewujudkan BEM FKIP sebagai kelembagaan mahasiswa yang berintegritas, loyalitas, budaya saing dan unggul.
Sesi debat diawali dengan pengambilan pertanyaan oleh dua pasang calon dari amplop yang telah tersegel. Satu pertanyaan berdurasi waktu 9 menit, berinci 5 menit untuk menjawab dan 2 menit untuk menyanggah. Lalu 2 menitnya lagi untuk menjawab sanggahan.
Pasangan nomor urut 1 dapati giliran awal menjawab pertanyaan. Dibacakan oleh moderator secara langsung.
Program unggulan apa yang ditawarkan oleh pasangan calon kepada Mahasiswa FKIP apabila terpilih?
Menjawab pertanyaan ini, Syed bilang akan memaksimalkan sarana dan prasarana fakultas. Sebutnya ia akan lakukan program ATM, kepanjangan dari Amati, Tiru, dan Modifikasi. Ia pun ajak mahasiswa FKIP untuk salurkan ide dan gagasannya. Kata Syed, dalam penggarapan ini ia hanyalah eksekutor.
Tak merasa puas, Calon Wakil Gubernur Mahasiswa atau Cagubma urut 2 Ego katakan tawaran Syed tidak matang. Dan dinilai tidak ada perubahan untuk dimasa yang mendatang. Pembelaan Syed, program unggulan belum disiapkan.
“Bukan berarti kami tidak melakukan perubahan dari sebelum sebelumnya. Kan sudah saya bilang kita memaksimalkan program-program yang sudah ada agar nanti kedepannya akan kita perbaiki lagi program-program yang mungkin kurang,” pungkasnya.
Apa grand design atau rancangan besar untuk kepengurusan yang akan saudara jalankan nantinya apabila terbilih?
Pasangan nomor urut dua menjawab, ada empat rancangan yang disiapkan selama kepengurusan nantinya. Pertama integritas temu ramah dengan Organisasi Mahasiswa (Ormawa). Gunanya untuk menjalin silahturahmi yang dilangsungkan satu kali dalam sebulan.
Selanjutnya penawaran pelatihan bidang pendidikan. Ego pun juga janjikan ada wadah pergerakan mahasiswa untuk suarakan aspirasi yang belum terlaksana. Menyangkut keamanan FKIP tentang palang pintu yang belum juga dibuat.
Berikutnya modifikasi kelembagaan yang melibatkan kerjasama dari Ormawa.
Jawaban ini tuai kritik dari Syed. Baginya, rancangan yang disiapkan Paslon 1 merupakan program kepengurusan sebelumnya. Tegasnya ini bukan modifikasi, melainkan memaksimalkan program sebelumnya.
Mengingat 2024 merupakan tahun politik, apakah Anda berani berkomitmen dalam kepengurusan Anda tidak akan ada kepentingan partai politik partai, baik itu kerjasama untuk kepentingan politik. Bagaimana Anda mengatasinya?
Lagi Syed yang dapati giliran. Sederhana, ia tentunya menolak adanya tunggangan dari partai politik yang masuk ke ranah mahasiswa. Sebab hal itu menguntungkan partai politik sendiri. Ungkapnya Syed akan menutup rapat untuk politik di kampus, kecuali jika itu berkaitan dengan sosialisasi.
Syed kembali menegaskan bahwa ia akan berkomitmen untuk menepati pernyataannya saat ini jika ia menjadi Gubma kelak.
“Kita tidak mau ditunggangi oleh partai politik tetapi kalau dalam arti lain seperti sosialisasi silahkan, memberikan pemaparan tentang partai politik silahkan, tapi untuk masuk kedalam kancah lembaga Badan Eksekutif Mahasiswa, saya sangat menolak keras.”
Setiap orang memiliki seninya tersendiri untuk melakukan advokasi. Alur advokasi seperti apa yang Anda tawarkan dalam kepemimpinan Anda?
Dengan sigap, Ego bilang kalau dalam kepemimpinannya ia akan wadahi seluruh aspirasi yang menjadi permasalahan mahasiswa. Selaras itu Ego janjikan temu ramah dengan mahasiswa untuk diskusi dan penyamaan persepesi. Pertemuan ini pun akan disampaikan ke atasan universitas.
Masih sama dengan komentar sebelumnya. Syed kembali mengatakan kalau rancangan dan advokasi nomor urut 2 ini sama dengan kepengurusan yang lalu. Tak efektif katanya. Perihal aspirasi pun tak ada bedanya dengan advokasi Himpunan Mahasiswa atau Hima.
Rayatul pun menyanggah, dengan katakan pola yang ditawarkan tentunya berbeda. “Secara hukum pola advokasi yang benar memang seperti itu. Kita perlu melakukan konsultasi, lalu identifikasi isu, baru pelaporan. Kalau gaada respon baru kita lakukan pergerakan. Kalau polanya sama, kan belum tentu hasilnya juga sama,” ujarnya.
Bagaimana anda akan membawa dan menjaga hubungan baik dengan pemangku kepentingan seperti petinggi fakultas dan universitas?
Syed milliki upaya untuk menjalin komunikasi dan koordinasi dengan pejabat fakultas. Misalnnya Dekan, Wakil Dekan FKIP. Untuk itu ia perlu arahan dari akademik dan kemahasiswaan.
Selain itu Syed katakan akan kunjungi Hima di FKIP. Menanyakan berbagai kendala dan tanyakan kabar dari para Hima. Ini merupakan langkah awal penguatan komunikasi.
Ujar Ego, menjaga komunikasi merupakan hal wajib. Hal ini tampaknya tak sama dengan menjalin silahturahmi. Tanggap Syed, untuk menjalin silahturahmi diperlukan dibangunnya komunikasi.
Bagaimana cara Anda menambahkan jumlah massa aksi di prodi yang sedikit mengirim estimasi masa?
Ego menjawab ajakan massa aksi merupakan bagian dari visi misinya, berupa menyatukan persepsi dengan mahasiswa. Caranya menarik minat mahasiswa untuk ikuti massa ialah dengan selenggarakan acara untuk sampaikan aspirasi. Ditambahkan Rayatul, pun mereka akan membangun kedekatan lewat komunikasi yang baik. Misalnya lakukan Family Gathering dalam kurun waktu satu kali sebulan.
Syed Paslon 1 tanyakan, pendekatan apa yang akan dilakukan oleh Egi dan Rayatul. Mengingat konsolidasi hanya diikuti beberapa Hima saja. Tentunya ini menjadi PR bersama, katanya.
Jawab Ego, tentunya ini dari pendekatan dulu. Contohnya perkumpulan ramah tamah, futsal, dan sebagainya.
Pertanyaan terakhir pun dibacakan. Ialah Kenapa mahasiswa harus memilih Anda?
Nomor urut satu lebih dulu menjawab. Syed ujarkan dengan percaya diri kalau FKIP perlu perubahan dan keadilan. Melalui pemimpin yang merupakan penyalur harapan, ia yakin dirinya dan Farhan dapat salurkan aspirasi mahasiswa FKIP secara maksimal. Pun kalau ia terpilih menjadi Gubma ia janjikan akan menerima seluruh gagasan yang disampaikan.
Lalu nomor urut 2. Ego bilang kalau ia dan Rayatul punya program kerja yang unggul untuk bawa perubahan. Mahasiswa FKIP dapat memilihnya jika inginkan FKIP lebih baik, katanya.
Kedua pasang calon lakukan kampanye dengan berbagai cara. Seperti mimbar bebas, pemasangan spanduk di sudut FKIP, dan juga lakukan sosialisasi secara daring.
Adapun tahapan kampanye berakhir pada 2 November. Selanjutnya akan dilaksanakan Masa tenang hingga 4 November. Pada tahapan ini, Paslon dilarang berkampanye dan diwajibkan melepas segala bentuk atribut kampanyenya.
Penulis: Nur Wachida Olivia dan Alvin Afrinaldo
Editor: Ellya Syafriani