Dekan Fakultas Hukum Universitas Riau (FH UR), Dodi Haryono, SH.,SHi.,MH resmi Wisuda Peserta Sekolah Legislatif (SL) angkatan pertama pada Senin (24/11) di samping gedung PKM. Dilanjutkan Pengukuhan Peserta SL angkatan kedua. Dimulai pukul 09.00, dihadiri para wisudawan, peserta SL, Dekan FH Dodi Haryono,SH.,SHi.,MH, Pembantu Dekan III FH Rika Lestari, SH.,Hum dan dosen FH Erdiansyah SH.,MH.
Dalam sambutannya, Dekan FH ungkapkan banyaknya perundang-undangan yang bermasalah. Menurutnya, hal ini disebabkan oleh pembuat peraturan tersebut kurang kompeten dibidangnya. “Peraturan daerah belum memihak kepada rakyat,†tukas Dodi Haryono.
Sekolah legislatif merupakan program kerja dari Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM). Sebanyak 152 orang yang mendaftar, 50 orang ditetapkan sebagai peserta SL angkatan kedua. Akan ada 8 pertemuan selama diadakannya sekolah legislatif.
DPM siapkan program SL angkatan kedua diantaranya, pengenalan SL, pelatihan kepempinan, pembuatan undang-undang, Kunjungan ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), teknik persidangan dan goes to school.
Acara diisi oleh pemateri dari Menteri Hukum dan Advokasi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UR, Topan Rezky Erlando. Ia jelaskan kondisi mahasiswa saat ini alami degradasi soal pergerakan mahasiswa. Menurutnya, pergerakan mahasiswa tidak lagi seperti tahun 1998 yang berhasil menurunkan Presiden Soeharto. Ia berharap ada nilai lebih yang didapat mahasiswa peserta SL. “Mahasiswa hukum harus implementasikan ilmunya untuk mengawal segala kebijakan pemerintah,†tegas Topan.
Pagar Parlindungan Sianturi yang menjadi kepala sekolah katakan yang membedakan SL angkatan pertama dan kedua adalah program DPM goes to school. Dalam program ini lanjut Pagar, peserta SL akan berikan penyuluhan hukum ke sekolah-sekolah yang sudah ditentukan.
Ia berharap SL ini dapat membentuk generasi baru sebagai legislator muda. Nantinya dapat membuat suatu aturan yang baik serta menciptakan mahasiswa yang berwawasan luas dan berdedikasi tinggi. Sehingga lanjut Pagar, legislator-legislator muda yang dihasilkan siap untuk dihadapkan dengan dunia kerja.
Senanda dengan hal itu, Wimroh Putut Wijaya Kusuma peserta SL angkatan kedua katakan keinginannya ikut SL karena ingin menambah wawasan, sharing ilmu tentang SL dan menyukai musyawarah. *4