Surat edaran pengunduran jadwal wisuda Universitas Riau (Unri) kembali diterbitkan pada Jumat, 18 Juli 2025. Memicu protes dan kritik dari mahasiswa, lantaran tak tahu sebab pengunduran serta terkesan mendadak.
Semula, jadwal kelulusan ditetapkan pada 25-26 Juli 2025 dan diundur lebih lambat tiga hari,yaitu pada 28-29 Juli 2025. Namun Unri kembali menyatakan pengunduran jadwal wisuda hingga 4-5 Agustus 2025 mendatang.
Pertemuan dengan Kementerian
Wakil Rektor atau WR I Bidang Akademik, Mexsasai Indra menyampaikan permohonan maaf kepada mahasiswa yang terdampak. Kata Mex, Rektor beserta jajaran hadir pada pertemuan dengan dua kementrian.
“Kemendikti Saintek [Kementerian Tinggi, Sains, dan Teknologi] dan Kemendikdasmen [Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah] terkait evaluasi penerimaan mahasiswa baru jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi [SNBP],” ujarnya pada Kamis, 24 Juli 2025.
Meski penyebab pengunduran tak diketahui banyak mahasiswa, namun dalam surat edaran tertulis. Akar perubahan jadwal wisuda sebab ada agenda pimpinan Unri.
Perihal pengunduran, Menteri Hukum dan Advokasi Kesejahteraan Mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unri, M. Raihan mengatakan tak seharusnya terjadi. Karena menimbulkan banyak kerugian pada mahasiswa.
“Ini tidak bisa ditunda lagi sebenarnya, dari sebelum wisuda juga sudah banyak mahasiswa yang menghubungi kami [BEM],” ucapnya. Sehingga BEM melakukan aksi.
Guna menyuarakan keluhan mahasiswa, BEM menghubungi pihak rektorat dan menolak keras pengunduran kelulusan mahasiswa. “Agar dibatalkan penundaan ini supaya tidak banyak mahasiswa yang merasa dirugikan,” lanjut Raihan.
Penyebaran Nomor WR I: Doksing?
Akun @bemunri mengunggah nomor pribadi WR I Mexsasai, untuk menyerukan menolak dan mengkritik jadwal wisuda yang mundur. Unggahan menuai pro dan kontra dari berbagai pihak.
Sejumlah mahasiswa justru tak setuju. Lalu menganggap aksi dari BEM adalah doksing, yaitu penyebaran informasi pribadi dan tak seharusnya dilakukan.
Namun, menurut Raihan aksi ini bukan doksing. BEM Unri menganggap tindakan mereka itu bentuk aspirasi mahasiswa yang harus diterima oleh WR I.
“Kami merasa tidak pernah menyebarkan data pribadi beliau, seperti KTP, KK dan lokasi rumah. Kami sebarkan adalah nomor yang harusnya bisa menampung semua keluh kesah mahasiswa karena kedudukannya WR I,” ujar Raihan.
Mexsasai juga menganggap hal ini wajar. Merupakan konsekuensi dari jabatannya sebagai Wakil Rektor Bidang Akademik.
Pun diketahui tak ada audiensi antar BEM dengan WR I. Perihal pengunduran jadwal wisuda mahasiswa Unri.
Mahasiswa Terdampak: Rugi dan Kecewa
Sejumlah mahasiswa terdampak dari pengunduran jadwal wisuda, Dini salah satunya. Dia bilang mengalami kerugian dan kekecewaan yang mendalam.
“Saya sebagai mahasiswa merasa dirugikan dan kecewa dengan pihak kampus, karena dari jauh hari semuanya sudah saya persiapkan,” ujarnya. Dia juga tak tahu penyebab pengunduran wisuda.
Selain itu, dia meminta agar pihak kampus secepatnya memberikan informasi terkait ijazah. Supaya mahasiswa yang ingin melamar kerja tak terkendala.
Menanggapi hal demikian, Mex angkat suara. “Perihal ijazah, kalau memang ada keperluan, silakan lapor. Kita akan kasih PDF-nya, dan kita akan berikan dalam bentuk soft file,” jelasnya.
Kendati demikian, Dini berharap hal-hal seperti ini tidak terjadi lagi agar tidak ada pihak yang merasa dirugikan. Dini juga berharap acara wisuda ini nantinya berjalan dengan lancar.
Penulis: Zahira Rizka Mahdi
Editor: Najha Nabilla