Yuki Chandra : Mahasiswa Harus Menulis

Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi (BEM FE) adakan seminar Jurnalistik, Rabu (25/03). Seminar bertajuk Memaksimalkan Potensi Mahasiswa dengan Menulis. Helat di gedung Yudisium FE.

Satria Wakil Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Riau, dan Yuki Chandra perwakilan dari Haluan Riau, dan Ahmad dari media Harian Riau berikan materi.

Satria jelaskan secara singkat tentang jurnalistik. Dia katakan bahwa jurnalistik adalah sebuah rangkaian kegiatan mulai dari mencari, mengolah, dan menyebarluaskan informasi. Sedangkan orang yang bekerja sebagai pencari informasi atau berita yang dinaungi oleh badan hukum disebut wartawan.

Satria paparkan lagi, ia sebutkan bentuk tulisan di media, seperti straight news, feature, artikel, opini, advetorial, dan indepth reporting. Ia katakan bahwa hal penting dari sebuah berita harus nyata, faktual, aktual dan berimbang. Kemudian dia menambahkan, dalam pembuatan berita harus ringkas, singkat, padat, terhindar dari opini, tidak bertele-tele, dan harus berhubungan antar kalimat.

Satria berharap mahasiswa sebagai wadah pemikir dan intelektual harus bisa aplikasikan potensinya dengan menulis. Tidak hanya turun ke jalan untuk menyampaikan ide dan gagasan. “Orang yang mempunyai kemampuan menulis akan dikenal dan jadi peluang kerja di dunia luar,” tegasnya. Ia tambahkan kalau kegiatan menulis harusnya sudah sejak Sekolah Menengah Atas, tapi saat ini tidak ada kata terlambat.

Yuki, pemateri kedua jelaskan tentang berita. Ia paparkan, berita adalah sebuah peristiwa yang disiarkan atau dibaca karena adanya keingintahuan. Menurutnya kriteria berita yang baik yaitu, baru terjadi, unik, populer, kedekatakan terhadap kejadian, judul yang menarik juga cukup mempengaruhi minat pembaca. Ia jelaskan kriteria untuk sebuah judul maksimal dua baris, tidak bersifat bombastis dan tidak boleh dimulai dari angka.

“Hambatan yang sering muncul saat menulis, dikalangan mahasiswa yaitu rendahnya literatur mahasiswa dan rendahnya keinginan untuk menulis,” ungkap Yuki Chandra. Ia terangkan bahwa plagiat dikalangan mahasiswa telah meningkat, karena malasnya mahasiswa untuk menulis. Yuki berharap kedepannya mahasiswa mempunyai keinginan dalam dirinya untuk menulis, dan pihak universitas agar mendorong mahasiswa agar menulis.

“Dunia pada saat ini telah mengalami proses peralihan dari media cetak ke media online. Perusahan besar pun pada saat ini yang ada di dunia telah beralih ke media online,” tegas Ahmad beri materi. Ia berharap mahasiswa dengan menulis dapat menjadi sarana penuangan pemikirannya kedalam bentuk tulisan. Juga paham menulis tidak harus jadi wartawan.

“Mahasiswa harus maksimalkan latihan menulis,” jelas Khoi Ketua BEM FE. Ia sampaikan bahwa kendala yang biasa dihadapi mahasiswa adalah malas membaca dan tidak ada minat menulis. Khoi berharap agar mahasiswa lebih giat menulis dan tentunya bisa menulis di media.(*18)