Judul: All the President’s Men
Penulis:Â Bob Woodward dan Carl Bernstein
Tebal:Â 526 Halaman
Terbit:Â Edisi Terjemahan Juni 2012
Penerbit:Â Serambi Ilmu Semesta
HARI ketujuh belas Juni 1972. Masih terlalu pagi bagi Bob Woodward untuk terima telepon. Panggilan itu datang dari asisten editor The Washington Post. “Woodward, ada pencurian di markas Demokrat. periksa dakwaannya dan pergilah ke sana.â€
Woodward jalankan tugasnya sebagai wartawan. Ia bersama Carl Bernstein, juga wartawan The Washington Post bekerja meliput pencurian di komplek perkantoran dan pemukiman elite Watergate, markas besar Partai Demokrat. The Washington Post memuat liputan mereka hingga tuntas.
Setelah lima orang pencuri tertangkap dan diadili, Woodward dan Bernstein menelusuri dalang kasus ini. Mereka menemukan adanya kaitan antara pencuri dengan Committee for the Re-election of the President(CRP) atau Komite Pemilihan Kembali Presiden, Richard Milhous Nixon dari Partai Republik.
Perjalanan Woodstein—sebutan untuk duo reporter Woodward dan Bernstein–dimulai. Mereka lakukan investigasi untuk dapatkan kebenaran fungsional. Ratusan narasumber dihubungi. Satu per satu didatangi ke rumah masing-masing. Banyak yang tak mau berkomentar. Woodstein diusir.
Woodward sering berdiskusi dengan kenalannya, seorang pejabat eksekutif selama proses peliputan kasus Watergate. Ia punya informasi akurat soal CRP dan Gedung Putih. Keterangannya dijadikan background. Howards Simons, redaktur The Washington Post menyebut sang informan sebagai Deep Throat. Tak ada seorang pun yang tahu siapa dia kecuali Woodward.
Pemberitaan The Washington Post soal Watergate tak selamanya mulus. Woodward, Bernstein, maupun Bradlee, Pimpinan Redaksi The Washington Post pernah dicap penyebar informasi tak berkualitas.
Puncaknya pada 24 Oktober 1972. Woodstein salah menyimpulkan keterangan narasumber. Kesalahan itu menyebabkan berita The Washington Post diperdebatkan kebenarannya. Staf Gedung Putih mencecar habis-habisan The Washington Post hingga berencana menuntut Woodstein serta Bradlee ke pengadilan. Namun profesionalitas di kedepankan. Mereka lakukan konfirmasi ulang bahkan permintaan maaf atas pemberitaan yang keliru.
Pemulihan nama baik Woodstein dan harian The Washington Post baru terjadi pada 30 April 1973. Investigasi mereka mulai menemukan bukti-bukti. Pelaku tak bisa lagi menghindar. Perjalanan berita Watergate ditutup dengan mundurnya Richard Milhous Nixon Nixon dari jabatan Presiden pada 8 Agustus 1974, dua tahun setelah ia terpilih kembali. Nixon presiden pertama di Amerika Serikat yang mengundurkan diri.
BAGI jurnalis buku setebal 526 halaman ini bisa dijadikan panduan investigation reporting. Buku ini menceritakan utuh perjalanan Woodstein memberitakan skandal Watergate. Berita yang dimuat The Washington Post ini berhasil menyabet penghargaan Pulitzer kategori Layanan Masyarakat.
All the President’s Men kaya akan kisah pergulatan kekuasaan. Masalah dan rintangan Woodstein selama proses peliputan dipaparkan detail, termasuk soal sumber anonim pada narasumber.
Buku ini juga melampirkan foto orang-orang terkait skandal Watergate. Indeks nama tokoh memudahkan pembaca mencari cerita terkait. Kronologinya juga dilampirkan. Namun banyaknya tokoh dalam cerita jadi tantangan tersendiri bagi pembaca. Bila kurang fokus, akan kesulitan mengikuti alur cerita. Pembaca sebaiknya berhati-hati agar tak tersesat dalam belantara detail sehingga kehilangan jejak narasi yang dituturkan Bob Woodward dan Carl Bernstein. #