Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Pekanbaru mengadakan Talkshow Tokoh Literasi Nasional pada Rabu, (29/10). Talkshow yang berlangsung di Ballroom Hotel Aryaduta Pekanbaru ini mengangkat tema Membaca Itu Sehat, Menulis Itu Keren.
Heri Hendrayana Harris hadir sebagai pembicara dan membagikan cerita seputar literasi yang ia miliki. Heri yang dikenal dengan nama pena Gol A Gong atau Gong, kini menjadi penasehat Forum Taman Baca Masyarakat Pimpinan Pusat. Turut hadir Nelfiyona, Kepala Dinas Dispusip Pekanbaru serta Tjahjo Suprajogo, Ketua Pimpinan Pusat Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca atau GPMB.
“Bila sering membaca tapi tak pernah menulis, berarti cara membacanya salah,†tutur Gong.
Gong mendirikan komunitas literasi di Serang, Banten yang ia namai Rumah Dunia pada 1998. Hingga kini, luas lahan miliknya mencapai 4 ribu m2. Siapa saja boleh masuk dan membaca koleksi miliknya.
Gong menyadari bahwa menulis adalah kerja intelektual dan visioner setelah berkuliah di Fakultas Sastra Universitas Padjajaran. Sebelumnya, ia hanya menulis tanpa menerapkan teori sastra di dalamnya. Pengetahuan yang ia dapat kemudian diterapkan dalam tulisannya. Karya pertamanya berjudul Balada Si Roy, yang terbit pada tahun 1989.
Ia membagi tahapan menulis cerita fiksi dalam tiga alur. Paling awal adalah riset mendalam. Pada tahap ini, penulis melakukan riset pustaka, menggali ide-ide lalu memetakan apa yang akan ditulis. Gong menyayangkan penulis pemula yang tidak riset yang panjang. Poin inilah yang akan menarik minat pembaca sehingga daya jual tinggi.
Selanjutnya mulai menulis dan penyuntingan. “Kemampuan menulis itu tak diturunkan, melainkan sebuah keterampilan yang bisa dipelajari.â€
Tjahjo sependapat dengan Gong. Menurutnya, kebiasaan menulis dan membaca bisa dibiasakan sejak kecil pada anak. Caranya dengan menularkan semangat literasi kepada anak. Mulai dari lingkungan terdekat, yaitu keluarga.
“Anak adalah pencontoh terbaik. Jika dia melihat orang di dekatnya membaca atau menulis, dia juga akan tertarik.â€
Reporter: Muhammad Rizkillah
Penulis: Henggi Melja
Editor: Annisa Febiola