Rabu (26/11), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Pekanbaru hendak lakukan aksi penolakan kenaikan harga Bahana Bakar Minyak (BBM). Lokasi yang dijadikan tempat menyampaikan aspirasi di stasiun Radio Republik Indonesia (RRI). Dengan slogan Kami Cinta Indonesia BBM Naik Riau Merdeka, HMI hendak menyampaikan aspirasi dengan damai dan memanfaatkan siaran langsung lewat radio milik pemerintah itu.
Tak sempat menyampaikan aspirasi, massa HMI sudah berhadapan dengan Polisi. Rencana aspirasi akan disampaikan oleh Ary Nugraha, Ketua Umum HMI cabang Pekanbaru dan Wirianto Aswir, Koordinator Lapangan. Sebelum on air mereka diminta menulis naskah oleh staff RRI.
Setelah dapat izin akan on air, pihak keamanan datang memaksa mahasiswa untuk pergi. Sebab tidak ada surat pemberitahuan melakukan aksi. “Mohon tinggalkan gedung ini atau semakin banyak polisi yang akan datang,†kata pihak keamanan RRI.
Polisi yang berjaga di RRI jelaskan, tidak boleh ada kegiatan apapun saat Presiden Joko Widodo datang ke Pekanbaru. Dua orang mahasiswa memohon agar diberi kesempatan sampaikan aspirasi. Tapi pihak kepolisian tetap menolak dan mengusir mahasiswa.
Karena polisi terus berdatangan dan memaksa mahasiswa untuk tinggalkan tempat tersebut. Mereka akhirnya mengalah dan pergi. Di setiap jalan tampak sudah ada polisi dan Satuan Polisi Pamong Praja mengamankan jalan yang akan dilalui Presiden Republik Indonesia.#Eka, Erni (kru magang)