HMI Cabang Pekanbaru Hearing dengan PLN Area Kota Pekanbaru

Rencana pemadaman listrik secara bergilir kembali akan terjadi di wilayah area kota Pekanbaru. Ini kebiasaan yang rutin dilakukan oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) terutama di wilayah kota bertuah. Rencana ini disikapi oleh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Pekanbaru dengan melakukan kajian bersama dengan pihak PLN. Senin (24/11).

Ini pertemuan kedua kalinya HMI Cabang Pekanbaru dengan pihak PLN. Sebelumnya pertemuan dilakukan bersama Agustian, Manajer PLN Area kota Pekanbaru. Di dampingi beberapa stafnya yang membidangi persoalan teknis penyaluran listrik dan pelayanan terhadap konsumen. Pertemuan pertama ini dimulai dengan menceritakan soal listrik di Pekanbaru. Ari Hikmawan, Staff Operasi Distribusi menjelaskan.

Listrik di pulau Sumatera dibagi dalam tiga bagian. Sumatera bagian tengah, sumatera bagian utara dan sumatera bagian selatan. Riau, Sumatera Barat dan Jambi masuk dalam bagian Sumbagteng. Tiga propinsi ini saling menyuplai daya lsitrik. “Jika ada satu wilayah yang bermasalah, wilayah lain akan ikut bermasalah,” jelas Ari Hikmawan. Riau yang hanya mendapat 250 mega harus mengaliri lsitrik ke 585.787 pelanggan yang ada di kota Pekanbaru.

Pemadaman yang sering terjadi tidak hanya karena kekurangan daya listrik yang tersedia. Kecelakaan pada kabel listrik dikarenakan faktor alam juga sering menghambat jalannya arus listrik sehingga terputus. Acapkali pohon-pohon yang tumbang mengenai kabel listrik. Untuk memasok tenaga listrik sendiri di Pekanbaru, PLN area kota Pekanbaru membangun empat gardu induk, diantaranya gardu induk di wilayah Tenayan Raya, Teluk Lembu, Pasir Putih dan Garuda Sakti yang hampir selesai pembangunannya. Untuk gardu induk yang di Tenayan Raya masih bermasalah pada pembebasan lahan pembangunan tower.

Ari Nugraha, Ketua Umum HMI Cabang Pekanbaru menyampaikan, persoalan listrik tidak hanya pada pemadaman, pelayanan terhadap pelanggan juga dikatakan kurang memuaskan. Pembayaran listrik yang tidak menentu tiap bulannya. “Bahkan melonjak pada tarif yang tidak wajar,” terang Ari. Alben, Sekretaris Umum HMI Cabang Pekanbaru katakan, ada anak kos yang sampai membayar Rp. 1.500.00 perbulannya. “Berapalah yang dipakai anak kos mahasiswa ini,” keluh Alben.

Pertemuan ini menemukan kesepakatan, bahwa pihak PLN area kota Pekanbaru akan mengajak HMI untuk terjun langsung ke lokasi yang sering bermasalah. Agustian menawarkan untuk dilakukan pertemuan kembali membahas waktu pelaksanaan dan teknis keberangkatan menuju lokasi.

Pada saat dilakukan pertemuan kedua membahas waktu dan lokasi yang akan dituju, Ari staf PLN area kota Pekanbaru menawarkan lokasi di lipat kain yang akan dikunjungi. Karena Lokasi ini yang sering bermasalah. Alben menawarkan terlebih dahulu mengunjungi pembangkit-pembangkit yang ada di Riau. Salah satunya di Koto Panjang, pembangkit listrik dengan tenaga air. Usulan ini diterima oleh pihak PLN, tapi mereka butuh waktu kembali untuk memastikan terlebih dahulu kesediaan waktu pihak PLTA yang di Koto Panjang. Pertemuan kedua ini dihadiri oleh Asisten Manajer Pelayanan Administrasi, Heru Pramudya, Abdul Hafiz sebagai Supervisor Sekretaris Umum, sebagai Staff Operasi Distribusi ada Ari Hikmawan dan Firman Staff Sekretaris Umum. #Suryadi