SELASA, 31 April 2013 pukul 22.00 WIT menjelang peringatan integrasi Papua ke NKRI 1 mei 2013 di Jalan Klalin RW. 01 RT. 03 Kelurahan Aimas, Distrik Aimas Kabupaten Sorong terjadi penembakan oleh Aparat TNI terhadap masyarakat sipil Papua yang sedang berada di lokasi rumah Bapak Isak Klaibin.
Situasi Kabupaten Sorong, Kota Sorong saat itu disibukkan dengan persiapan peringatan Hari Integrasi Papua (Iran Barat) ke pangkuan RI, 50 tahun yang diperingati secara meriah di Kabupaten Sorong dan Kota Sorong Papua Barat.
Sebelumnya tampak aparat keamanan telah berjaga-jaga (siaga) satu seperti situasi sedang dalam darurat militer, sekitar jam 7 malam terlihat ada 2 buah mobil Avanza dan 1 (satu) mobil patroli (L 200) milik polisi yang sedang lalu lalang di depan masyarakat Papua yang sedang berkumpul. Di dalam mobil patroli L 200 tersebut terdapat 5 orang anggota menggunakan pakaian polisi dan TNI bersenjata laras panjang (patroli gabungan), sementara di dalam 2 mobil Avanza juga terdapat beberapa anggota yang sama, karena malam jumlah anggota dan plat mobil yang digunakan tidak terlihat jelas.
Masyarakat sipil Papua yang sedang berkumpul di lokasi kejadian awalnya hendak melaksanakan ibadah dan rencananya akan mengibarkan bendara BINTANG KEJORA memperingati hari integrasi Papua ke NKRI, yang dicaplok NKRI secara paksa namun hingga kejadian tersebut kegiatan dimaksud tidak jadi dilaksanakan.
Awalnya terlihat situasi mencurigakan, mobil yang melintasi jalur tersebut terus mengintip situasi masyarakat yang sedang berkumpul serta menghalang beberapa masyarakat yang hendak berjalan kaki menuju lokasi berkumpul. Masyarakat akhirnya marah dan memalang mobil patroli dan 2 mobil Avanza berkaca riben yang hendak memaksa masuk. Akhirnya terjadi kontak fisik di lokasi berkumpulnya warga sipil Papua, tidak terkendali hingga terjadi korban. Dengan sikap TNI yang tanpa menggunakan komunikasi baik, langsung bekomunikasi dengan fisik menggunakan senjata mengarahkan tembakan sebanyak 20 kali ke arah kerumunan massa (sekitar 200 orang) yang berada di dekat lokasi kejadian. Masyarakat sipil Papua marah dan menyerang balik memecahkan kaca mobil yang digunakan. Patroli akhirnya mundur, sementara 5 korban sudah tertembak oleh aparat TNI.
Identisifikasi Korban Masyarakat Sipil Papua
Nama : Abner Malagawak
Umur : 22 Tahun
Suku : Moi
Alamat : Kampung Batulubang Distrik Makbon, Kabupaten Sorong
Kondisi Korban : Meninggal Dunia
Sebab Kematian : Tertembak oleh Aparat TNI pada bagian dada sebelah kanan, korban meninggal di tempat kejadian
Nama : Thomas Blesya
Umur : 22 Tahun
Suku : Teminabuan
Alamat : Kampung Wlek Kabupaten Sorong Selatan
Kondisi Korban : Meninggal Dunia
Sebab Kematian : Tertembak oleh Aparat TNI pada bagian kepala belakang peluru bersarang di otak tedak kelur.
Nama : Ibu Salomina Kalaibin
Umur : 33 tahun
Suku : Moi
Alamat : Jl, Klalin RT, 01, RW.03 Kelurahan Aimas
Kondisi Korban : Luka Kritis sementara di Rawat di Rumah Sakit Selebesolo
Sebab luka : Tertembak oleh Aparat TNI pada Bagian perut, paha kanan dan betis kanan
Nama : Herman Lokdem
Umur : 18 tahun
Suku : Moi Marei
Alamat : Jl, Klalin RT, 01, RW.03 Kelurahan Aimas
Kondisi Korban : Luka Kritis sementara di Rawat di Rumah Sakit Selebesolo
Sebab : Tertembak oleh Aparat TNI pada bagian belakang
Nama : Andareas Safisa
Umur : 23 tahun
Suku : Moi
Alamat : Jl, Sorong Makbon Kampung Malawor, Distrik Makbon
Kondisi Korban : Luka Ringan di Rawat di Rumah
Sebab : Tertembak oleh Aparat TNI pada bagian ibu jari kaki kiri
Sementara kondisi dalam keadaan yang tidak aman aparat TNI juga menangkap secara paksa 6 (enam) orang Masyarakat Sipil Papua yang kebetulan melintas jalur kejadian, namun setelah diperiksa, mereka dipulangkan pada pagi hari tanggal 1 Mei 2013 sekitar pukul 06.00 WIT karena tidak ada bukti yang cukup kuat (Tory Kalami Triton Papua).