14 Tim Robotik Belum Mendaftar Ulang

Para peserta Kontes Robot Indonesia (KRI) Regional I Sumatera yang sudah tiba di Pekanbaru melakukan pendaftaran ulang pada Kamis (26/4). Pendaftaran dibuka sejak pukul satu siang sampai dengan 16.30. Lokasinya di sayap kiri Gelanggang Olahraga Tribuana.

Peserta mendaftar sesuai dengan divisi perlombaan. Sudah tersedia nama ketua tim, anggota, mekanik dan dosen pembimbing. Sampai waktu terakhir daftar ulang, ada 14 dari 52 tim yang belum menandatangani berkas pendaftaran.

Dini Junike dan Fathur Rahman, Duta Universitas Riau bertugas menjaga pendaftaran ulang. “Kalau mereka datang melewati masa pendaftaran proses selanjutnya lebih rumit,” kata Dini.

Sampai pukul empat sore, berikut data peserta yang sudah melakukan daftar ulang.

Pertama, Kontes Robot Seni Tari Indonesia. Beberapa peserta yang sudah mendaftar diantaranya dengan nama tim dan perwakilan perguruan tinggi.  Nyimas Rahima-STIKOM Dinamika Bangsa Jambi, RoboGen-STMIK Mitra Lampung, Krakatau Art-Universitas Teknokrat Indonesia, Bingkuang-Universitas Negeri Padang, Lamuri FC-Universitas Syiah Kuala, Pagaruyuang-Politeknik Negeri Padang, ERC-Universitas Riau, EVO-Dincak  IV-Universitas Bangka Belitung, dan Cindai Sriwijaya-Politeknik Negeri Sriwijaya.

Namun, ada lima tim yang belum daftar ulang. Yaitu Alfatan-Politeknik Caltex Riau, Incung-Universitas Jambi, Sipak G2-Politeknik Manufaktur–Bangka Belitung, Aadiyat-Universitas Sriwijaya dan Dayang-Dayang-Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung.

Kedua, tim dan perwakilan perguruan tinggi yang sudah mendaftar ulang divisi Kontes Robot Pemadam Api Indonesia :

SI-AFZAM-Universitas Sumatera Utara, Microbot-STMIK  Methodist Binjai, Makalam 6.1 Dinamika Bangsa Jambi, Ulubalang-Institut Teknologi Del, Ri-Tech-Politeknik Negeri Bengkalis, Saburai  Zam Zam- Universitas Lampung, Al-Ankabut V2.0-Universitas Negeri Padang, Najha- Universitas Jambi, Infinity-Universitas Indo Global Mandiri, Krakatau Legged- Universitas Teknokrat Indonesia, Swaddron Sriwijaya-Politeknik Negeri Sriwijaya, Lamuri Fire Fight-Universitas Syiah Kuala, Tera Flame-Institut Teknologi Sumatera, R-Hex 2018–Institut Teknologi Padang, Minangkabau-Politeknik Negeri Padang, ERC-Universitas Riau.

Hanya ada dua tim yang belum mendaftar ulang yaitu Al-Ahsan 6-Politeknik Caltex Riau dan Cyber Rimau-Universitas Srawijaya.

Ketiga, yang sudah mendaftar ulang divisi Kontes Robot Sepak Bola Indonesia yaitu JP9-STIKOM Dinamika Bangsa, SI-HATOP – Universitas Sumatera Utara, Polb3ng Tech -Politeknik Negeri Bengkalis, Incung-Universitas Jambi, Barelang  7.2–Politenik Negeri Batam, Krakatau MSL – Universitas Teknokrat Indonesia, Saburai FC – Universitas Lampung, Datuak Midun – Politeknik Negeri Padang, Scudetto – Universitas Negeri Padang, dan Shosha Sriwijaya – Politeknik Negeri Sriwijaya.

Yang belum mendaftar ulang, Rimau-Universitas Brawijaya, Al-Fathan-Politeknik Caltex Riau, Sipak G2-Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung, Lamuri FC-Universitas Syiah Kuala.

Divisi terakhir Kontes Robot Abu Indonesia. Tim yang sudah mendaftar diantaranya Abenk-Tech-Politeknik Negeri Bengkalis, Berelang 5.8 –Politeknik Negeri Batam, Atom Sriwijaya 2018–Politeknik Negeri Sriwijaya, Cadiak Pandai-Politeknik Negeri Padang, Krakatau-Four – Universitas Teknokrat Indonesia, Jawhead Pentakill-Universitas Maritim Raja Ali Haji.

Sedangkan yang belum mendaftar yaitu Robogen-STMIK Mitra Lampung, D’Rimau-Universitas Sriwijaya, Pli-Deng 3-Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung.

Rico Wijaya ketua tim Microbot-STMIK Methodist Binjai peserta divisi KRPAI. Ia ceritakan kesan timnya jadi salah satu peserta Kontes Robot ini. “Kami senang bisa mengikuti kontes ini, walaupun capek dan menyedihkan,” ujar Rico. Lantaran, menempuh jalur darat menggunakan Bus Makmur selama 12 jam.

Robot sudah dirakit sebelumnya diikat dan memangku saat di bus karena takut rusak. Namun, naas. Jelang berangkat gagal dalam memparalelkan kabel karena salah letakkan kutub positif dan negatif akibatkan  bagian robot ada yang terbakar. Kendala ini sudah diatasi, namun 2 servo atau kaki robotnya kurang baik sehingga jalannya tidak teratur.

Lain cerita dengan Reni berasal dari Tim Aadiyat-Universitas Sriwijaya ikuti KRSTI. Kampusnya ikuti semua divisi perlombaan. Nama tim kesatuan mereka Rimau. Seluruhnya mereka yang ikut ada 22 orang. Mengenai persiapan Reni akui sudah maksimal. “Pas lihat-lihat arenanya, oh begini running test-nya,” ujar Reni. *Raudatul Adawiyah Nasution