“Acaranya menarik karena ruang lingkupnya se-Riau, jika menang pasti bangga,†ujar Almira, siswa SMA 14 Pekanbaru yang ikuti olimpiade akustik yang ditaja program studi Bimbingan Konseling (BK) Universitas Riau (UR). Olimpiade ini merupakan agenda tahunan dari program studi BK. Untuk tahun ini olimpiade dilaksanakan tiga hari, terhitung sejak 16 hingga 19 maret. Kegiatan ini dibuka oleh Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), M. Nur Mustafa. Olimpiade kali ini usung tema Berani tahu, lebih tahu dan berprestasi di olimpiade BK. Helvi selaku ketua panitia ungkapkan bahwa tema yang diambil tidak berbeda jauh dari tahun kemarin.
Olimpiade BK mempertandingkan sembilan cabang lomba yakni cerdas cermat, akustik, consulting kreatif, teacher style, papan bimbingan atau mading 3D, tes tertulis, film pendek, kampanye pendidikan dan video bimbingan kelompok. Namun pada pelaksanaanya hanya 8 lomba yang terlaksana, karena lomba video bimbingan konseling tidak ada peserta.
“Peserta kali ini mencapai 400 yang terdiri dari beberapa sekolah di Provinsi Riau. Tak hanya siswa, mahasiswa juga ikut berpartisipasi,†jelas Helvi. Acara ini bertujuan untuk mensosialisasikan seperti apa fungsi BK di sekolah, karena yang masyarakat tahu guru BK itu kerjanya ke bagian negatif, “Untuk itu selaku mahasiswa BK UR ingin mensosialisasikan seperti apa fungsi guru BK sebenarnya. Sesuai dengan tema yang di usung,†sambungnya.
Acara ini dipersiapkan sejak Oktober 2015. Kendala yang dialami di bagian dana. Okta Nila Lianda, Dwi Novita dan Ayu Seriani dari panitia konsumsi berharap agar olimpiade ini selalu berlangsung tiap tahun. Selain itu, mereka juga ingin agar kegiatan ini didakan di lapangan, tidak di gedung serbaguna agar lebih meriah dan menarik sponsor. #Yona