Karya Salemba Empat Universitas Riau (KSE Unri) taja Gebyar Penanaman Pohon, Minggu siang (15/9). Waduk Cipta Karya Kelurahan Sialang Munggu menjadi salah satu lokasi penanaman dengan tajuk Penanaman Pohon Se-Nusantara. Bersama Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Sialang Munggu dan Mapala Humendala.
Penanaman pohon secara simbolis oleh Ketua Umum KSE Unri Satria Adrian Juhri Tanjung, bersama perwakilan dari Mapala Humendala dan LPM Lurah Sialangmungu. Selepasnya sebanyak 49 penerima beasiswa KSE ikut andil dalam penanaman pohon.
Koordinator acara penanaman pohon Eva Refita katakan, mereka menggabungkan peserta jadi berkelompok. Totalnya ada enam kelompok dengan masing-masing delapan peserta. Beberapa kelompok penerima beasiswa berada sekitar waduk yang menjadi lokasi penanaman pohon.
Kata Eva, kegiatan ini tak hanya sebagai program kerja yayasan. “Kegiatan bertujuan untuk menyadarkan pentingnya kebersihan dan kelestarian lingkungan.”
Tersedia beberapa bibit tanaman untuk kegiatan ini. Seperti bibit alpukat, matoa, pulai, dan mahoni. “Dengan penanaman bibit pohon buah, maka impact-nya juga dirasakan oleh masyarakat itu sendiri,” jelas Ketua Umum KSE Unri Satria Adrian.
Kegiatan ini berlangsung secara simultan se-Indonesia pada 40 lokasi berbeda. KSE Universitas Udayana menjadi pusat kegiatannya bersama alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis dari Universitas Indonesia tahun 1984. Acaranya berlangsung via Zoom.
“Koordinasinya melalui Zoom pelaksanaannya serentak itu bisa dilihat di spanduk dari Bali,” tutur Satria.
Selama perencanaan dan pelaksanaan Gebyar Penanaman Pohon, KSE Unri mengalami kendala. Seperti kendala saat menentukan lokasi penanaman pohon serta menjalin mitra.
“Pilihan pertama yaitu hutan di dekat FEB Unri, namun karena kuantitas, kami jadi beralih ke Waduk Cipta Karya.” Jelas Ketua Pelaksana Annisa Fitri. Pun mengeluh perihal kendala mencari mitra acara, hanya Mapala Humendala yang membersamai kegiatan.
Ketua LPM Kelurahan Sialang Munggu Agus, berharap supaya kegiatan penanaman tak berhenti. “Tetapi juga berkelanjutan dan ada acara lain sehingga waduk kita terjaga lingkungannya,” pungkas Agus.
Begitupun dengan Iqbal Dwi Permana selaku anggota LPM Sialangmunggu berharap semakin banyak kegiatan seperti ini. Sebagai contoh, kegiatan Mapala dapat menjadi alternatifnya.
“Untuk kebersihan lingkungan,” tutup Iqbal.
Penulis: Nazhifah Novenda dan Selvi Andini
Editor : Rehan Oktra Halim