UR Terima Kunjungan dari Universiti Teknologi Mara

Kamis (5/2), Universitas Riau atau UR terima kunjungan dari Universiti Teknologi Mara (UiTM) Kebangsaan Malaysia di lantai 4 Gedung Rektorat.

Kegiatan ini merupakan kegiatan agenda rutin dari mahasiswa UiTM ketika libur kuliah, melakukan kunjungan ke negara tetangga untuk kunjungan dan seminar. Mereka rencanakan sejak empat bulan yang lalu. Bawa lima belas mahasiswa dan lima pembina sebagai perwakilan.

Muhamad Aniq Bin Kamaruizaman katakan pihaknya tidak banyak membuat persiapan sebelum kunjungan. Hanya saja sampai di UR akan melihat sistem penganggaran semua kegiatan kampus terlebih kemahasiswaan. “Bagaimana disini, kami di UiTM selain dapat dana dari universiti. Juga ajukan proposal kepada perusahaan yang ada di Melaka,” ucapnya juga sebagai ketua Rombongan.

Dari perwakilan UR mengatakan bahwa saat kunjungan ini tidak banyak persiapan yang dilakukan. “Ini merupakan kunjungan biasa jadi tidak ada persiapan banyak,” ucap Syafrial Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni.

Muhammad Aniq juga mengakui bahwa UR adalah universitas terbaik di Pekanbaru. My perspective think about university of riau, so university of Riau give a chance to local citizen. Menurutnya UR banyak buat perubahan buat masyarakat Riau terlebih Pekanbaru. Dia tidak yakin kalau orang luar negeri kuliah di kampus ini bisa atau akan bantu warga disekitar Pekanbaru dan daerah lain.

Mereka mengatakan dari segi peraturan bahwa yang ada di kampus ini tidak banyak berbeda, tetapi lebih banyak persamaan. Terlebih budaya masyarakat Pekanbaru yang sangat istimewa jadi perlu keserasian dengan UR untuk lebih baik. “Jadi mahasiswa UR boleh datang ke Malaysia, lihat cara kami. Dan saya rasa tidak banyak beda dengan disini,” sebut Muhamad Aniq.

Selain jalin silahturahmi dengan UR, rombongan UiTM yang akan berada di Riau mulai (4-8/2) akan mengunjungi tempat yang jadi icon Provinsi Riau. Akan datangi Museum Sang Nila Utama dan Istana Kerajaan Siak.

“Kami ingin lakukan tautan kasih nusantara, mencari persamaan bukan perbedaan. Juga melihat pusat perhatian di Riau terlebih Pekanbaru”, ucap Muhamad Aniq. Ia sampaikan bahwa melihat budaya, jenis makanan dan cara percakapannya tidak jauh berbeda. Meski dari Semenanjung Malaysia tetap paham bahasa disini. (*15)