Impian Rektor Universitas Riau (UNRI) Sri Indarti kian berlanjut. Ialah memindahkan status UNRI dari Badan Layanan Umum atau BLU menjadi Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH). Sri pun cita-citakan UNRI jadi kampus berwawasan internasional, atau World Class University.
“Saya ingin UNRI menjadi World Class University dan PTN-BH,” mantapnya.
Berlatar dari universitas lain yang terakreditasi internasional, Sri inginkan hal serupa. Menurutnya UNRI mampu untuk menuju internasional. Melihat fasilitas yang telah memadai dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terpenuhi.
Ia sebutkan dosen UNRI hampir 40 persen atau 400 orang bergelar S3, perkiraan dari 1.000 orang dosen.
“Kita punya dosen yang kualitasnya bagus. Kenapa kita tidak mencoba cita-cita yang tinggi?” tanya Sri.
Sri juga bilang ada beberapa program studi di fakultas UNRI yang telah terakreditasi internasional. Ada juga fakultas yang menggunakan Bahasa Inggris sebagai proses belajar. Hal ini jadi salah satu pemicu Sri untuk percaya diri dalam gaungkan harapannya di antarbangsa.
Targetnya, ditahun 2024 tiap fakultas miliki minimal satu program studi yang terakreditasi internasional.
Sementara itu, kepatutan UNRI sandang status PTN-BH pun miliki pertimbangan. Sri bilang, UNRI telah capai skor persyaratan indikator berjumlah 249, dengan minimum 300. Angka ini alami peningkatan yang sebelumnya berjumlah 62.
Guna capai status PTN-BH tadi, Sri sebutkan berbagai syarat. Pertama, penyelenggaraan Tridarma Perguruan Tinggi yang bermutu. Dinilai dari paling tidaknya 60 persen program studi di kampus berakreditasi A.
Selanjutnya adanya publikasi internasional, kerja sama, maupun prestasi akademik mahasiswa. Kata Sri, UNRI sudah penuhi poin tersebut.
“Kalau ditanya jurnal maupun karya, dosen kita tidak kalah,” pungkasnya.
Syarat berikutnya adalah miliki tata kelola yang baik. Pun indikator yang telah terpenuhi UNRI adalah pengakuan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) berturut-turut. WTP merupakan laporan keuangan yang bebas dari keraguan dan ketidakjujuran.
Lalu memenuhi standar minimum finansial. Sri mengakui UNRI layak secara finansial menuju PTN-BH.
Guna capai dua programnya, rektor perempuan pertama di UNRI ini tawarkan sepuluh program strategis. Di antaranya:
- Universitas Riau sehat, nyaman dan aman.
- Mentransformasi sistem pendidikan pembelajaran berwawasan kebangsaan dan berbasis teknologi informasi.
- Produktivitas riset strategis dan inovatif berbasis keunggulan lokal dengan publikasi yang berpotensi internasional.
- Peningkatan akreditasi internasional bagi program studi.
- Meningkatkan peran lembaga atau fakultas dan dosen sebagai agent of change melalui pengabdian kepada masyarakat
- Membangun sistem teknologi informasi yang terintegritas transparan dalam pengeloloaan keuangan dan administrasi.
- Membangun infrastruktur kampus yang strategis dengan mengedepankan atmosfer akademi dan mendukung optimalisasi terselenggaranya Tridarma Perguruan Tinggi.
- Peningkatan income generality non UKT.
- Membangun jejaring akademik terintegrasi pada alumni dan stakeholder.
- Membentuk mahasiswa multitalenta dengan skill yang tinggi.
Untuk menuju impian World Class University dan PTN-BH, Sri katakan haruslah menyamakan persepsi terlebih dahulu. “Ibaratkan mendayung kan harus sama-sama, karena kalau misalnya kita bergerak parsial mungkin tercapai, tapi butuh waktu yang panjang.”
Ia juga menegaskan bahwa sepuluh program ini bukanlah program rektor. Melainkan program milik UNRI.
“Jadi kalau kita semuanya sudah menganggap itu adalah programnya UNRI tentu kita semuanya adalah sama,” tutup Sri Indarti.
Melalui podcast YouTube Gurindam 12 Perpustakaan UNRI, pembicaraan target dan harapan Rektor UNRI berlangsung, pada Sabtu (7/7). Bertajuk Srikandi Membawa UNRI Menuju World Class University. Podcast ini dibersamai Kepala Perpustakaan UNRI, Edyanus Herman Halim.
Penulis: Danil Zalma Hendra Putra
Editor: Arthania Sinurat