Raya Menggelora, menjadi nama dari pasangan Muhammad Ravi dan Muhammad Aditya Pratama. Pasangan duet ini mencalonkan sebagai Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa Universitas Riau.
Maju dengan bernomor urut 2, Ravi janjikan transformasi gerakan moral BEM Universitas Riau yang Independen. Mahasiswa Administrasi Bisnis ini ingin hadirkan pemimpin di tengah mahasiswa dan melepaskan sekat batas yang ada.
Senada dengan Ravi, Aditya wakilnya, berikan dua kunci strategis untuk merangkul tiap kelembagaan. Yakni komunikasi dan koordinasi. Perlu menjaga komunikasi yang baik, dengan cara siap hadir di tiap fakultas. Ia pun jamin adakan debat dialogis calon Gubernur Provinsi Riau, dalam program strategisnya.
“Siapa-siapa saja kandidat calon Gubernur Provinsi Riau, hadir di Universitas Riau untuk beradu ide dan gagasan untuk Riau yang lebih baik kedepannya,” terangnya.
Keduanya pun inginkan mahasiswa UNRI yang siap dalam segala bidang. Baik pendidikan, prestasi, maupun kewirausahaan. Ucap Aditya, perwujudan ini dengan cara membuatkan pelatihan.
“Pelatihannya baik membangun sebuah start-up, career program, job fair, pelatihan enterprenuer. Pelatihan-pelatihan ini akan kita fokuskan untuk teman-teman yang ingin siap bersaing di dunia pasca kampus,” tambahnya.
Selain di bidang kewirausahaan, sejawat ini usung program pekan budaya. Merupakan perlombaan yang menampilkan budaya Melayu. Pekan ini merupakan kolaborasi yang membedakan dari UNRI Expo sebelumnya. Tak hanya untuk happy dan membuka bazar saja, kata Ravi. Namun turut mengenalkan nilai-nilai budaya.
Pasangan yang miliki jargon Raya Menggelora ini, inginkan maju untuk menjadikan mahasiswa yang berperan, bukan baperan. Keduanya mau meningkatkan eksistensi kelembagaan di mahasiswa. Tentunya tak terlepas adanya dorongan dari berbagai pihak.
Bahkan pasangan ini turut mengantongi dukungan dari Presiden Mahasiswa (Presma) Universitas Andalas, Presma Politeknik Negeri Padang. Presma lainnya dari Universitas Sumatera Utara. Ada juga dari Pulau Jawa, Universitas Negeri Jakarta, Insititut Pertanian Bogor, bahkan Universitas Diponegoro. Makin yakin keduanya untuk maju perebutan bangku pimpinan ini.
Ravi sebut soal musyawarah BEM Seluruh Indonesia 2024, dimana UNRI akan menjadi tuan rumahnya. “Kita berikhtiar bahwa dengan pelaksanaan terbaik. Ini akan menjadi PR [Pekerjaan Rumah] bersama.”
Banyaknya persoalan di UNRI yang belum siap, dibawakan oleh pasangan ini dalam programnya. Mulai dari pembangunan UNRI yang mesti dikawal, dan jam malam yang mengganggu aktivitas mahasiswa.
Keduanya turut angkat isu permasalahan CCTV yang harus ada di UNRI, serta isu kekerasan seksual (KS) hingga LGBT yang juga harus dikawal.
Ravi-Aditya saling mengenal sejak awal mahasiswa baru, 2020. Jumpa pada persoalan almamater angkatan 2020 kala itu. Tutur Ravi, ia merasa banyak kecocokan untuk bekerja sama dengan Aditya.
“Saya rasa ada beberapa kecocokan dari segi personal antara Tama dan saya. Ditambah catatan dari take record yang akan dibawa kedepan,” ucap Ravi.
Begitu juga dengan Aditya, ia bilang Ravi adalah kandidat kuat saat ini menjadi pemimpin.
Visi mereka Mewujudkan Transformasi Gerakan Moral BEM Universitas Riau yang Independen Dari Riau untuk Indonesia 2024 itu akan diwujudkan melalui 4 butir misi.
Pertama, BEM UNRI sebagai lembaga politik mahasiswa yang cerdas dan responsif terhadap isu-isu prioritas dengan dialektika taktis.
Kedua, BEM UNRI sebagai wadah aktualisasi sinergis antar kelembagaan dan birokrasi homogen di lingkungan kampus yang harmonis.
Ketiga, BEM UNRI sebagai sarana pengkaryaan sumber daya mahasiswa “ unggul”yang berintegritas, inovatif dan strategis.
Terakhir, BEM UNRI sebagai media pertumbuhan kreativitas kehidupan budaya mahasiswa yang produktif dan dinamis.
Penulis: Arthania Sinurat
Editor: Ellya Syafriani