Masa kampanye pemilihan raya atau Pemira telah berakhir 24 November silam. Dua pasang calon presiden dan wakil presiden Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Riau atau BEM UNRI saling beradu program dihujung program kampanye akbar, Jumat sore di Venue Panjat Tebing.
Panitia Pemilihan Raya Universitas Riau (PPRU) bagi kampanye dalam tiga bagian. Segmen pertama panitia berikan waktu lima menit untuk paslon menyampaikan visi misinya.
Paslon nomor urut 01, Akrom Mahdi dan Khariq Anhar terlebih dahulu bilang visinya sebagai pioner perubahan yang hadir untuk Universitas Riau dan Indonesia. Sementara Muhammad Ravi dan Muhammad Aditya Pratama nomor urut 02 usung visi mewujudkan transformasi gerakan moral BEM UNRI yang independen dari Riau untuk Indonesia.
Segmen kedua merupakan sesi tanya jawab. Kedua paslon harus menjawab bagaimana cara BEM UNRI bisa menjadi lembaga yang transparansi dalam program kerja, dan upaya apa yang akan dilakukan untuk menciptakan lembaga yang independen serta integritas.
Akrom calon presma paslon 01 bilang saat ini kelembagaan di UNRI banyak sekali buatkan LPJ fiktif, dibuat hanya untuk pencairan. Oleh karenanya ia katakan akan ada kerja sama antara BEM UNRI dengan DPM UNRI sebagai pengawas. Solusi lainnya adalah menjanjikan perilisan laporan pertanggungjawaban atau LPJ pengeluaran dan pemasukan BEM UNRI di instagram, kurun waktu satu kali tiga bulan.
Mengenai indepedensi, Khariq tegaskan akan mengevaluasi kembali pihak atau perusahaan yang bekerja sama.
Sedangkan bagi Aditya, wakil presma paslon 02, persoalan transparasi akan dioptimalisasi pada pengawasan dalam menjalani kepemimpinan nantinya. Perihal indepedensi jawabnya ia akan mengkawal beberapa pihak yang masuk ke kampus. Apalagi maraknya pesta demokrasi 2024 mendatang.
Pertanyaan selanjutnya yang mesti terjawab adalah upaya masing-masing calon menanggapi penurunan partisipasi mahasiswa dalam mengikuti organisasi atau kelembagaan.
Hal yang akan dilakukan paslon 02 adalah menanamkan pola pikir dan menciptakan kelembagaan yang diminati oleh mahasiswa. Misalnya dengan mengkolaborasikan program pemerintah MBKM dengan berorganisasi.
“Kita Ingin mahasiswa tidak lagi memilih antara MBKM [Merdeka Belajar Kampus Merdeka] dan juga organisasi tapi kita Ingin bisa berjalan beriringan,” terang Aditya.
Tambah Ravi hal yang mesti dibangun saat ini merupakan pergerakan, bukan membangun atensi pribadi. Giliran paslon 01 menjawab. Akrom tutur kalau alasan mahasiswa enggan bergabung dalam organisasi kampus tak lain ialah karena adanya senioritas. Hal inilah yang ingin dibenahinya.
Pertanyaan berikutnya tentang kekurangan BEM UNRI saat ini. Kacamata 02 sampaikan kepengurusan BEM UNRI kini belum maksimal dalam menjalani program kerja.
Sedangkan jawaban dari 01, ujarkan kalau pergerakan dalam bidang enterpreneur dinilai kurang. Namun beberapa program kerja yang dinilai bagus, akan dilanjutkan dimasa kepemimpinannya jika terpilih.
Segmen berikutnya, paslon diminta menjawab pertanyaan seputar isu yang tengah beredar. Pertama tanggapan paslon tentang penanggulangan kekerasan seksual.
Akrom lebih awal ujarkan perlunya memberi pemahaman pada mahasiswa tentang pelecehan seksual, lalu mengajak mahasiswa untuk lakukan viralisasi pelaku. Tujuannya membuat pelaku takut dan membersamai korban. Akrom juga menekankan untuk mengganti nama Kementerian Pemberdayaan Perempuan menjadi Kementerian Pergerakan Peerempuan.
Pasangan 02 menjawab kalau penanggulangan pelecehan seksual adalah dengan pencegahan dengan menghindari tempat berpotensi terjadinya kekerasan seksual. Lalu memberi pendampingan pada korban, perlindungan, dan pemulihan. Kemudian sikap berani berbicara.
Segmen selanjutnya merupakan pemberian pertanyaan dari calon presma dan wapresma pada lawannya. Paslon 02 bertanya ke rivalnya, tentang kepentingan dan kejujuran dalam administrasi dan pentingnya peran menteri dalam organisasi.
Khariq menjawab akan menjadikan UNRI lebih maju lagi berawal dari penerapan administrasi. Tak akan ia biarkan penggunaan nota bodong, atau nota palsu dalam kepemimpinannya. Ia perbarui administrasi organisasi nantinya dengan digitalisasi.
Kesempatan 01 pula memberi pertanyaan pada paslon urut 02. Tentang program kerja apa yang hendak dilakukan oleh 02, lantaran visi misi yang disampaikan sangatlah umum. Hal ini dibantah oleh Ravi, ia sampaikan bahwa sudut pandang yang singkatlah yang tidak bisa melihat visi misinya.
“Yang realistis saja dan bisa direalisasikan,” ujar Ravi.
Steering Comitte Khoirul Basar mengajak mahasiswa UNRI untuk memberi kontribusi terbaik di UNRI di akhir. Ia pun ucapkan selamat untuk keduanya telah berproses dalam mengikuti rangkaian Pemira ini. Kalah menang adalah hal lumrah, katanya.
Kegiatan ditutup dengan riuhan tepuk tangan dari tim sukses yang hadir. Rangkaian agenda selanjutnya ialah masa tenang sampai tanggal 27. Lalu pemungutan suara serentak pada 28 November mendatang.
Penulis: Nur Wachida Olivia
Editor: Ellya Syafriani