Forum Dosen Universitas Riau (UNRI) Peduli Demokrasi bersama Civitas Akademika mengadakan Maklumat Menjaga Marwah Demokrasi Indonesia di Lapangan Open Space Kampus Binawidya, Senin (05/02).
“Apa yang nanti akan disampaikan, pemikiran-pemikiran jernih dari kami selaku Dosen, Civitas Akademika Universitas Riau. Kita menyampaikan ikut prihatin terhadap kondisi nasional dan kita harap masih ada waktu untuk segera memperbaiki, sehingga marwah demokrasi nantinya tetap di jalan yang benar,” ujar Arifudin Suhaimi Ali selaku dosen Fakultas Pertanian.
Kegiatan diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya yang dipimpin oleh Chelsy Yeshica, dosen Jurusan Ilmu Komunikasi. Serta pembacaan doa oleh Zulkarnain.
Ketua Presidium Junaidi, Forum Dosen UNRI Peduli Demokrasi menyampaikan bahwa Maklumat yang diadakan tidak memiliki kepentingan politik dan tulus dari niat yang baik.
“Alhamdulillah, kita bertemu di tempat ini dengan tujuan dan niat yang suci, tanpa kepentingan apa pun, tanpa kepentingan politik apa pun,” ujarnya.
Ia yakin kehadiran mereka dalam maklumat sebagai bentuk kepedulian terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia. Banyak penyimpangan etika dan moral yang telah digariskan dalam Pancasila dan UUD 1945 dalam penyelenggaraan negara. Hal ini membuat dosen, mahasiswa, dan pegawai menyatakan sikap terhadap suasana tersebut.
Sikap ini ialah memberikan kritik terhadap pemerintah dan penguasa saat hukum dilanggar. Kata Junaidi, salah satu bentuk pelanggaran ialah pembagian sembako atas nama pasangan calon presiden dan calon wakil presiden. Karena bantuan merupakan uang negara atau APBN (Anggran Pendapatan dan Belanja Negara, bukan dana pribadi.
“Kita lihat misalnya bantuan sosial, ini sangat-sangat jelas bantuan sosial ini kan dari duit negara, duit yang dikeluarkan dari APBN, kalau itu diklaim oleh salah satu pasangan calon misalnya, jadi jelas melakukan pembodohan terhadap publik,” ujarnya.
Maklumat yang berjumlah 5 butir itu dibacakan oleh Dosen Ilmu Kelautan, Feliatra yang juga Pembina Forum. Adapun isinya adalah berikut:
Memperhatikan kondisi yang terjadi dalam praktik demokrasi Pemilu di Indonesia saat ini, bahwa penyelenggaraan dan demokrasi Pemilu cenderung belum secara utuh dilaksanakan sesuai dengan nilai-nilai etika, moral, rasa keadilan, Pancasila, dan Undang-undang Dasar 1945. Maka, kami Forum Dosen UNRI Peduli Demokrasi menyampaikan maklumat untuk menjaga marwah demokrasi Indonesia, yaitu:
- Meminta kepada Presiden dan semua pejabat pemerintah untuk senantiasa menjunjung tinggi nilai etika dan moral dalam memimpin kehidupan berbangsa dan bernegara untuk menjadi panutan dan tauladan rakyat.
- Meminta pemerintah beserta aparatur negara untuk selalu taat pada ketentuan hukum dan berlaku adil dalam penyelenggaraan Pemilu. Sehingga mampu mewujudkan Pemilu berintegritas yang hasilnya dipercaya rakyat.
- Meminta komitmen Presiden untuk mewujudkan Pemilu yang berasaskan langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil. Sehingga mampu mewujudkan demokrasi yang bermarwah.
- Meminta Komisi Pemilihan Umum dan Badan Pengawas Pemilu untuk berani menindak segala bentuk pelanggaran agar terwujudnya Pemilu yang berintegritas
- Menyatakan Civitas Academica Universitas Riau akan selalu berperan aktif dalam menjaga marwah dan demokrasi Indonesia.
Demikian maklumat ini kami sampaikan,semoga demokrasi Indonesia semakin bermarwah
Gaung lagu Maju Tak Gentar karya Cornel Simanjuntak terdengar selepas pembacaan. Sayangnya, batang hidung Sri Indarti tak tampak. Walau demikian, Junaidi bilang pihak kampus mendukung kegiatan, misalnya dengan menyediakan tempat.
Maklumat Menjaga Marwah Demokrasi Indonesia ini tak hanya dihadiri dosen UNRI. Adapun alumni, pegawai, karyawan, hingga mahasiswa.
Penulis: Fitriana Anggraini
Editor : Najha Nabilla