Pemilihan Raya atau Pemira Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Riau kembali digelar. Momentum berakhirnya pimpinan Akrom Mahdi dan Fazry Alhadi Kamal. Sudah saatnya FEB berganti tampuk kepemimpinan.
Ketua Pelaksana Rizky Sandy Putra jelaskan jalannya alur Pemira ini. Pertama diawali dengan sosialisasi yang sudah berlangsung, 21-24 Februari. Panitia Pemilihan Raya Fakultas (PPRF) lakukan dengan bertandang ke tiap kelas. Menyebarkan poster dan alur Pemira. Kemudian dilanjutkan pengambilan berkas formulir pada 26 Februari – 2 Maret.
Usai pendaftaran, panitia adakan verifikasi berkas pada 4-5 Maret. Dilanjutkan proses kelengkapan berkas pada 5-6 Maret. Setelahnya tanggal 7-8 akan dilakukan proses uji kelayakan.
Masa kampanye pun dilakukan pada 11-20 Maret. Pada 20 Maret ini akan dilakukan kampanye akbar di Gedung Yudisium FEB Unri. Puncaknya pada tanggal 25 Maret akan dilaksanakannya hari pemilihan. Kemudian penetapan hasil tanggal 26 Maret.
Risky ujarkan ada tiga pasangan calon yang daftarkan diri. Ialah Yudi Saputra dan Herwanda Hilmy Ariansha, M. Rivaldo dengan Hari Warhamdani, lalu Michael Suryadinata M. bergandengan dengan Bagus Ilham Setyawan.
Wakil Ketua Pelaksana Arvito Amenda harapkan seluruh mahasiswa FEB berpartisipasi dalam Pemira ini.
”Kami berharap Timses [Tim Sukses] setiap Paslon [Pasangan Calon] meramaikan untuk mengajak semua mahasiswa FEB agar datang ditanggal 25,” harapnya.
Melansir dari akun media sosial Pemira FEB tercatat ada 3.979 mahasiswa aktif yang bisa menggunakan hak suaranya.
Sistem pemungutan suara pun akan menggunakan E-Vote. Arvito ungkap, untuk mengurangi perspektif negatif dari berbagai pihak, nantinya panitia akan datangkan saksi untuk memantau pencoblosan.
“Saksi akan didatangkan dari setiap timses paslon,” ucap Arvito.
Lanjutnya, panitia sepakat sistem E-Vote sudah sangat efisien. Jika terdapat kendala maka saksi akan membantu agar tidak terjadi kericuhan.
Namun, E-Vote ini juga miliki kekurangan. Kata Rizky, saat melakukan penyegaran di portal, maka tidak dapat untuk melakukan vote. Ia katakan perlu kembali ke operator untuk mengulang dan terpaksa lakukan antrian kembali.
Rizky ungkapkan PPRF akan bertindak tegas jika terjadi kecurangan. Menurutnya, setiap panitia harus independen, netral, dan wajib tidak aktif di organisasi FEB. Ia pun lakukan pemantauan terhadap panitia untuk merealisasikannya.
Hal ini pun dibenarkan oleh Arvito. “Kami sudah mewanti dan mengingatkan kepada para panitia, jika join hanya untuk membuat ricuh, lebih baik keluar,” tegas Arvito.
Arvito pun jelaskan skema pemilihan. Yakni mahasiswa datang ke lokasi pemilihan, operator akan lakukan verifikasi, dan akan diarahkan ke bilik suara.
“Persiapan sejauh ini sudah matang, karena tinggal menunggu siapa yang akan naik. Lokasi, tempat, surat dan sebagainya telah disiapkan,” jelas Arvito.
Rizky harapkan agar pemira berjalan damai dan tidak ada kecurangan serta seluruh mahasiswa FEB menggunakan hak suaranya dengan baik.
Sumber Foto: Instagram pemira_febunri
Penulis: Puput Savitri dan Sakina Wirda Tuljannah
Editor: Arthania Sinurat