Lembaga Pers Mahasiswa Bahana Mahasiswa merayakan hari jadi ke-41 di Winstar Hotel, Pekanbaru, Sabtu (20/7). Acara ini dihadiri para alumni yang turut berpartisipasi.
Pemimpin Umum Bahana, Ellya Syafriani, mengatakan Bahana Mahasiswa atau BM akan tetap eksis dengan menghasilkan produk yang mengikuti perkembangan zaman. Selain menerbitkan majalah, Bahana juga aktif mempublikasikan tulisan di portal bahanamahasiswa.co. Pun telah meluncurkan saluran WhatsApp untuk berbagi informasi berita di Unri.
“Semoga Bahana tidak hanya semakin dikenal, tetapi juga menarik lebih banyak peminat.” Tutup Ellya.
Salah satu alumni BM, Ahmad Jamaan, berharap agar Bahana tetap menjadi sumber inspirasi intelektual dan fasilitator dalam menyelesaikan berbagai masalah. Selain itu juga tetap sebagai penyedia berita di Unri.
Acara dibuka dengan pemotongan nasi kuning secara simbolis, selepasnya diskusi antara alumni dan kru BM. Ahmad Jamaan memulai diskusi dengan menceritakan proses pencetakan koran hingga rasa puas kru saat koran telah terbit.
Alumni BM yang lain, Azmi Rozali Fatwa, membahas manfaat yang dia rasakan selepas dari Bahana. “Didikan Bahana super keras, tapi ternyata membuahkan mental yang sangat luar biasa. Jadikan Bahana tempat pengembangan diri dan penempa hidup,” ucapnya.
Azmi mengatakan sangat penting dokumentasi sejarah kegiatan di Bahana. Terlebih ketergantungan pada majalah cetak yang hanya terbit dua edisi per tahun, menurutnya tak cukup. Pula tulisan-tulisan BM perlu ditingkatkan jumlahnya dan promosinya agar menjadi media yang ditunggu mahasiswa mahasiswa, imbuhnya.
“Setiap generasi memiliki tantangan masing-masing dan mau tidak mau, kita harus memperkuat portal Bahana untuk memperluas wawasan,” ujarnya.
Lalu ada Elfizar, mengungkapkan keprihatinannya sebab banyak lulusan BM tak lanjut menjadi wartawan. Dia menekankan pengayaan wawasan dan pengembangan talenta kepada penerus BM.
Yuslenita Muda, alumni BM, menyampaikan pentingnya kebersamaan dan keterikatan yang lebih erat antara kru BM dengan alumninya. “BM sangat membentuk karakter yang sangat kuat dan harapannya, semoga kita bisa semakin dekat dan saling mendukung,” ujarnya.
Diskusi terus berlanjut, Eko Faizin, mengingatkan anggota BM untuk berani bersikap dalam menghadapi isu-isu ketidakadilan dan memperjuangkan kebenaran.
“Bahana harus berani bersikap untuk melawan isu ketidakadilan dan memperjuangkan kebenaran,” tegasnya.
Diskusi ditutup oleh Abu Bakar, ia berharap agar BM menjadi magnet di lingkungan Unri. Dengan bertambahnya usia BM, ia mengingatkan agar selalu siap menghadapi konsekuensi logis yang ada.
“Menjadi tugas kita bersama untuk memajukan BM yang tidak terpisahkan dari Unri dan juga merupakan inti kekuatan kita di bumi Melayu Riau ini,” tutupnya.
Penulis: Rias Smith Veraldha
Editor : Arthania Sinurat