Universitas Riau menggelar Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) pada Kamis pagi, 31 Juli 2025. Pembukaan berlangsung di Lapangan Open Space, Kampus Unri Bina Widya.
Berbeda dengan tahun lalu. Setelah pembukaan, kegiatan berlanjut di 16 lokasi berbeda di Kampus Unri Bina Widya.
Saat pembagian kotak camilan, mahasiswa baru Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Putri merasa kecewa. Dia menerima makanan tak layak konsumsi.
“Awalnya senang karena belum sempat sarapan. Tapi pas dibuka, bolu kukusnya sudah berjamur dan gorengannya keras, hambar juga,” ucap Putri.
Dia was-was, bila menerima makanan dari kampus lagi. Takutnya dalam kondisi serupa, berjamur dan tak layak.
Di lokasi berbeda, mahasiswa Jurusan Hubungan Internasional Adhisty Novira juga dapat konsumsi dalam kondisi serupa. Makanannya berbau tengik.
“Punya saya baunya aneh dan kedua teman saya [konsumsinya] berjamur, ada hitam-hitamnya,” keluh Novira. Setelah penemuan tersebut, panitia PKKMB di Health Study Center langsung menarik camilan yang sudah dibagi.
Kelalaian Vendor
Ketua Pelaksana PKKMB Unri 2025, Hermandra mengatakan ada keteledoran dari vendor kue. Mereka sudah mengganti camilan dan meminta maaf atas kelalaiannya.
Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan itu mengaku sudah mewanti-wanti kepada relawan untuk mengecek konsumsi sebelum dibagikan ke mahasiswa. Hermandra tak menginginkan hal itu terjadi.
“Saya sangat menyayangkan hal itu terjadi, mudah-mudahan hal demikian tidak terulang. Tidak ada niat sedikit pun dari pimpinan untuk membuat hal tersebut [terjadi],” ungkap Hermandra.
Dia juga mengatakan bakal beri daftar hitam atau blacklist kepada vendor yang lalai. Bagi mahasiswa yang sakit akibat camilan berjamur, Hermandra mengaku belum dapat laporannya saat diwawancarai kru BM.
Koordinator PKKMB Unri 2025, Safri menyampaikan panitia sudah membagi vendor untuk pemesanan kue. Dia menjamin supaya kue masih dalam keadaan baik. “Kue yang sudah berjamur hanya terjadi pada satu vendor,” ucap alumnus Unri itu.
Dia sudah mengantisipasi kemungkinan terburuk. Sebelumnya sempat bertanya kesanggupan setiap vendor. Ada vendor yang coba mengambil banyak pesanan dan cukup meyakinkan. “Sebanyak 500 atau 100,” ucap Safri.
Akhirnya mereka mulai produksi satu atau dua hari sebelum dibagikan.
Belasan Maba Terkena Diare
Belasan mahasiswa baru atau maba Unri mengalami diare. Diduga usai konsumsi kotak kudapan. Tim medis terdiri dari anggota Korps Sukarela Palang Merah Indonesia (KSR PMI) langsung memboyong mahasiswa ke Rumah Sakit Unri.
“Dari setiap gedung, ada yang terkena diare. Takut keracunan, lebih baik kami langsung bawa ke rumah sakit,” kata Ketua KSR PMI Zeri Azwan.
Relawan KSR PMI tersebar di 16 titik lokasi PKKMB. Tim medis menemukan sebagian besar korban adalah laki-laki. “Mungkin karena cowok asal makan ya,” ujarnya.
Mahasiswa Fakultas Pertanian itu tak dapat kabar lanjutan. “Saya kurang tahu dipulangkan atau enggaknya mereka. Belum ada dapat kabar,” ucapnya.
Zeri kecewa sebab kejadian serupa terjadi kembali. Menurutnya seperti tak ada evaluasi dari panitia PKKMB.
“Tahun dulu tak separah sekarang, lebih banyak korban,” ujar Zeri.
Pewarta: Nurul Ain Ninda, M. Rizky Fadillah, M. Rafly Maulana, dan Sakina Wirda Tuljannah
Penyunting: Fitriana Anggraini