Universitas Riau (Unri) kembali mengadakan wisuda di Gedung Student Center, pada Senin, 04 Agustus 2025. Kali ini, Unri mengukuhkan sebanyak 1.936 wisudawan.
Sekretariat Penyelenggara acara wisuda, Afrizal mengatakan wisudawan kali ini lebih sedikit dari sebelumnya. Sehingga banyak ruang yang tersisa untuk duduk. “Jadi, pendamping wisuda merasa lega dan orang tua pun lebih nyaman,” ujarnya.
Kegiatan wisuda komprehensif jadi dua sesi, pagi dan siang. Para wisudawan diimbau agar datang tepat waktu dan dilarang masuk jika terlambat. Wisudawan yang terlambat hanya bisa menunggu di luar, dan baru bisa masuk untuk mengambil ijazahnya.
Salah satu wisudawan, Sherly datang terlambat karena terjebak macet. Petugas penjaga di pintu depan tidak mengizinkan masuk, sampai namanya terpanggil untuk menerima ijazah. Pengunduran jadwal wisuda, membuatnya sulit mencari jadwal kapal pengganti ke Pekanbaru.
Komandan Satuan Pengaman (Satpam), Elianto mengantisipasi kemacetan dengan memisahkah tempat parkir kendaraan roda dua dan empat. Kendaraan dua di belakang Wisma Bina Widya, sementara mobil berada di sekitar Stadion Mini.
Meski lalu melewati cukup padat, namun tidak sampai menimbulkan kemacetan. “Anggota satpam dikerahkan pada area jalan yang padat. Ditambah akses masuk yang ketat di sekitar Student Center,” jelas Komandan Satpam tersebut.
Pendamping wisudawan, Nova mengatakan akses jalan Unri cukup banyak persimpangan. Sehingga para orang tua kebingungan. Untungnya ada petugas yang berjaga menunjukkan arah di tepi jalan.
“Sebaiknya letak parkir ditata lebih baik. Panduan arah berdasarkan fakultas juga harus ada,” saran Nova. Menurutnya acara berjalan lancar, namun tidak ada penundaan dalam susunan acara.
Bahkan para dosen ikut meramaikan acara hiburan dengan menyanyikan lagu daerah. Meski jadwal wisuda sempat diundur sampai dua kali, pendamping wisudawan mengaku tidak masalah dengan hal tersebut.
Salah seorang pendamping wisudawan, Safrizal tidak keberatan dengan pengunduran jadwal wisuda. “Mungkin pihak Unri ada kegiatan penting yang dilakukan,” tutupnya.
Pewarta : Romaida Mutiara
Penyunting : M. Rizki Fadilah