Pelaksanaan program pengadian kepada masyarakat lewat Kuliah Kerja Nyata atau KKN kebangsaan akan digelar pada 1 hingga 31 Agustus tahun ini. Universitas Riau disingkat UR didaulat menjadi tuan rumah, penetapan sesuai dengan rapat koordinasi badan kerja sama perguruan tinggi di wilayah barat. Peserta diambil dari semua mahasiswa, dari Sabang sampai Merauke.

Pimpinan UR langsung libatkan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat disingkat LPPM, yang mengurus segala teknis pelaksanaan. “LPPM langsung ditunjuk Rektor mengurus segala teknis pelaksanaan, dan sekarang sudah buat panitia pelaksana. Tinggal Surat Ketetapan (SK) lagi,” ucap Sarwondo Ketua Pelaksana KKN kebangsaan.

Mengacu pada Peraturan Meteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 114 tahun 2014 tentang struktur organisasi tata kerja dan beberapa lembaga yang harus mengalami perubahan. Salah satunya, lembaga penelitian dan lembaga pengabdian kepada masyarakat digabung jadi LPPM. UR memberlakukannya mulai 2015, dan melantik Almasdi Syahza sebagai Ketuanya pada 10 Januari lalu, dilansir dari www.unri.ac.id.

Rapat yang sudah dilakukan antar panitia ditambah dengan pertemuan perwakilan perguruan tinggi di wiayah barat beberapa waktu lalu. Sepakat untuk angkat tema nasional Kebakaran Hutan dan Lahan disingkat Karhutla. “Kita sengaja menganggkat tema Karhutla karena sudah isu nasional,” jelas Sarwondo. Dengan fokus tujuan, penguatan pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan Karhutla. “Kita sudah buat fokus kegiatan peserta tinggal bersinergi dengan program kelompok,” lanjutnya.

Program peserta sudah ditetapkan yakni edukasi dengan masyarakat, mengusahakan terbentuknya masyarakat peduli api dan regu pemadam, jika terjadi Karhutla keduanya bisa bekerja sama. Peserta juga bisa bantu masyarakat buat kanal blogging yang berfungsi mempertahankan lahan rawa gambut tetap berair. Dan penanaman revegetasi tanaman lokal yang bisa diberdayakan untuk meningkatkan kelestarian alam dan perekonomian masyarakat, seperti mangrove. Terakhir memfasilitasi pemerintah desa untuk segera buat peraturan desa yang bahas Karhutla.

Panitia persiapan KKN kebangsaan UR bekerja sama dengan Universitas Sultan Syarif Kasim II (UIN SUSKA). Sekarang sedang mempersiapkan tahap sosialisasi, pendaftaran, penentuan lokasi, penempatan peserta dan biaya. “Kita akan survei dulu, baru sampaikan hasilnya ke Dirjen Perguruan Tinggi,” ucap Harison Anggota Panitia Persiapan KKN kebangsaan. Setelah presentasi di Jakarta, April akan langsung sosialisasi dan buka pendaftaran di seluruh universitas di Indonesia. Panitia beri batas peserta sebanyak 700, UR dan UIN SUSKA dijatah 100 Mahasiswa tiap kampus.

“Untuk kampus UR kita akan buat sistem seleksi,” ucap Harison. 100 Mahasiswa Universitas Teknologi Malaysia dan empat ratus diambil dari kampus lain. “Universitas lain sudah kita jatah maksimal 10, kalau lebih akan dibahas lagi,” ucapnya. Mengingat Universitas Sriwijaya atau Unsri mengajukan 25 Mahasiswa. Semua peserta bebas berasal dari semua disiplin ilmu yang dipelajari di kampus.

“Untuk semua biaya masih kita usahakan,” ucap Sarwono. Ia jelaskan panitia sedang menyusun dan strategi pencarian dana yang dipakai saat KKN. “Semoga saja kerjasama UR dengan PT Minamas dan Astra, apalagi pemerintah daerah dan pusat biar bisa membantu, karena ini menyangkut kebangsaan,” lanjut Sarwondo. Ia jelaskan, khusus peserta yang dari kampus lain biaya transportasi kedatangan dan keberangkatan sampai Pekanbaru ditanggung universitas sendiri. Kemudian biaya ke lokasi dan biaya hidup sedang diusahakan. “Kita lagi usahakan,” ucapnya lagi.

“Bagi Mahasiswa UR, atas instruksi rektor melalui Prof. Dr. Ir, Thamrin, MSc—Wakil Rektor 1 katakan mahasiswa kita bayar KKN seperti biasa,” ucap Harison. Mahasiswa UR cukup bayar 150.000 ke rekening UR di Bank Nasional Indonesia, terkecuali yang sudah pakai sistem Uang Kuliah Tunggal (UKT).

Seluruh peserta akan ditempatkan di Kabupaten Meranti, Siak, Pelalawan, Bengkalis dan Rokan Hilir. “Ini yang kita rencanakan, mungkin saja bertambah karena rektor minta Dumai diikutkan,” ucap Sarwono. Sebelum ke lapangan direncanakan dapat pelatihan pengenalan lapangan dan penyamaan persepsi di Lapangan Angkatan Udara Republik Indonesia yang dilatih oleh pasukan khususnya.

Selain itu 1 Juni hingga 31 Agustus nanti, UR akan laksanakan KKN Reguler di sebelas kabupaten kota di Riau. Pendaftaran dibuka pada April. Pembekalan, penentuan tempat dan persiapan kelompok awal Mei. “Mahasiswa terserah kita letakkan dimana,” tegas Harison, juga menjabat Ketua Pusat Pengembangan KKN regular. Mahasiswa sering ingin memilih tempat yang disukai, bisa pilih jika ada kesalahan di operator. Hal ini serupa dengan KKN kebangsaan, peserta cukup bayar 150.000 kecuali yang pakai UKT. Kemungkinan juga KKN bilateral, seperti tahun lalu Unsri mengundang UR mengabdi terhadap masyarakatnya disana.#Jeffri Sianturi