Forum Pers Mahasiswa (Fopersma) Riau gelar musyawarah tahunan atau Mustah di Balai Pelatihan Masyarakat, Kampar pada sepuluh hinga sebelas November. Musyawarah yang diikuti berbagai Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) yang tergabung ini diisi dengan Laporan Pertanggung Jawaban dari koordinator sebelumnya dan pemilihan koordinator untuk tahun berikutnya.
LPM Bahana Mahasiswa Universitas Riau, LPM Aklamasi Universitas Islam Riau, LPM Visi Uiversitas Lancang Kuning, LPM Gagasan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim dan LPM Tabloid Supremasi Fakultas Hukum Universitas Lancang Kuning turut hadir saat itu.
Musyawarah dimulai pukul sepuluh di Aula Balatnas. Yusrial selaku Koordinator membuka musyawarah dengan perkenalan dan penyampaian Laporan Pertanggung jawaban.
Ada beberapa rekomendasi program kerja dalam kepengurusan Yusrial yang datang dari musyawarah tahunan sebelumnya. Pertama, Evaluasi majalah yang sudah dilakukan beberapa kali di beberapa LPM. Evaluasi majalah terakhir dilakukan di LPM Gagasan UIN Suska Riau.
Lalu pertukaran peserta diklat jurnalistik dasar. Namun, ini kurang terealisasi sebab pelaksanaan diklat LPM dilaksanakan bersama. Ada pula pertukaran informasi peserta diklat tingkat lanjut.
Selanjutnya mencetak majalah gabungan dari LPM di Fopersma. Majalah ini rencananya ditulis oleh pemimpin redaksi LPM.
Terakhir yaitu mengembangkan Fopersma hingga ke daerah di Provinsi Riau. Yusrial katakan mengenai program ini bahwa Fopersma terakhir melakukan kunjungan ke Universitas Pasir Pangarayan atau UPP, Rokan Hulu.
Arif, Pemimpin Umum LPM Aklamasi menanyakan perkembangan dari program ini. Dijawab oleh Yusrial bahwa perkembangannya adalah mahasiswa UPP telah lakukan diklat setelah dibantu Fopersma untuk berkomunikasi dengan rektor guna pembentukan LPM UPP.
Pertanyaan juga datang dari Agus, Pemimpin umum LPM Bahana Mahasiswa. Ia menyinggung tentang kerjasama yang dilakukan Fopersma sesuai rekomendasi untuk meningkatkan kerjasama dengan beberapa komunitas.
“Kita telah ikut dalam Festival Media yang diselenggarakan Aliansi Jurnalis Independen dan nonton bareng film Asimetris oleh Senarai,” kata Yusrial.
Hujan deras dan lampu padam sempat menghentikan musyawarah. Hingga pukul satu malam dilanjutkan kembali dengan pemilihan koordinator Fopersma berikutnya.
Ada beberapa kriteria yang disepakati malam itu untuk calon koordinator Fopersma yaitu telah mengikuti pelatihan tingkat lanjut, termasuk pengurus dalam LPM dan tidak sedang menjabat dalam organisasi eksternal yang berafiliasi politik.
Koordinator Fopersma biasanya dilakukan penggiliran. Setelah tahun lalu Yusrial dari Visi maka tahun ini harusnya oleh LPM Gagasan.
“Gagasan tidak mencalonkan kadernya, ini karena kurangnya kader atau sumber daya manusia,” kata Abdul Hanif sebagai Pemimpin umum LPM Gagasan.
Oleh karena itu, setiap LPM diberi kesempatan untuk mencalonkan kadernya sebagai koordinator Fopersma. Terkumpul empat nama yaitu Badru dari LPM Bahana Mahasiswa UNRI serta Arif, Ardian dan Qordawi dari LPM Aklamasi UIR.
Selanjutnya, masing masing calon memperkenalkan diri dan dilanjutkan dengan diskusi.
Diskusi diawali oleh masing masing calon. Hasilnya, tersisa tiga calon. Ketiga calon ini menyampaikan rasionalisasinya untuk tetap maju. Ketiganya mengaku memiliki kerasahan sama dalam mengembalikan marwah Fopersma sebagai forum komunikasi pers mahasiswa di Riau.
Setelah musyawarah yang cukup alot, hasilnya forum sepakat untuk koordinator Fopersma tahun 2018-2019 diberikan kepada Badru Chaeruddin dari LPM Bahana Mahasiswa.
Usai terpilih, Yusrial memberikan LPJ kepada Badru. Dilanjutkan dengan deklarasi anggota Fopersma.
Ada lima poin dalam deklarasi yang dibacakan yaitu menolak amplop beserta isinya, menuntaskan agenda reformasi, menegakkan demokrasi, menjadi insan pers sesungguhnya dan menolak bantuan apapun perusahaan perusak lingkungan.
Reporter: Reva Dina Asri
Editor: Ambar Alyanada