Ada tiga syarat yang harus dimiliki untuk menjadi pemimpin, yaitu integritas, loyalitas dan profesionalitas. Ketiga syarat itu tidak akan berubah dari waktu ke waktu. Hal itu yang disampaikan Zulfa Henri dalam diskusi panel pra-Training Organization (TO) tiga.
Diskusi panel diadakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Riau pada kamis (15/11) sehari sebelum TO tiga dimulai. Dalam diskusi, BEM mengundang empat Presiden Mahasiswa UNRI sebagai pemateri. Tiga diantaranya merupakan Presma yang menjabat ditahun-tahun sebelumnya.
Salah satunya Zulfa Henri yang menjabat pada tahun 2014. Kemudian ada Anshori yang menjabat di tahun 2009.
Dalam diskusi panel ini, Anshori sampaikan bahwa pemimpin adalah kapasitas untuk berkomunikasi. “Para pemimpin diberkahi dengan sifat cerdas dalam membawa perubahan, memantaskan diri untuk mencapai apa yang diimpikan dan berakal.”
Sesuai dengan tema diskusi Pemimpin di Era Milenial, Rinaldi Pare-pare sebagai Presma pada 2017 itu sampaikan tentang pola pikir digital yang harus dijadikan sebagai sebuah peluang agar tidak tertinggal.
Baginya, manusia tidak mudah percaya dengan orang lain, namun memiliki kepercayaan tinggi teradap diri sendiri. Oleh sebab itu, pemimpin pada era milenial harus melihat dari sudut pandang anggotanya.
“Ada tiga sifat yang harus dihindari agar tidak tertinggal pada masa ini, yaitu individual, kurang update (kudet) dan sifat cuek.”
Kemudian dilanjutkan dengan Randi Andiyana, ia memaparkan lima kualitas yang harus ada dalam diri di era milenial ini. “Yaitu kualitas spiritual, kualitas proposional, kualitas intelektual, kualitas sosial dan memiliki jangkauan yang luas,” ucap Presma yang sedang menjabat tersebut.
Diskusi yang diadakan di Auditorium Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ini bertujuan untuk memberikan bekal ilmu kepada peserta sebelum TO tiga dilaksanakan, pada 16 hingga 18 November.
TO tiga, bagi Aditya Nugraha merupakan bidang kaderisasi tertinggi di lingkungan Universitas Riau.
“Nantinya akan melahirkan pemimpin yang berkarakter dan penerus serta pelurus dari pemimpin yang telah ada,” ujar ketua pelaksana tersebut dalam sambutannya di diskusi panel.
Ada 80 peserta yang diambil dari rekomendasi tiap kelembagaan untuk mengikuti acara ini.
Nantinya dalam tiga hari kedepan, peserta akan melakukan Forum Grup Discussion (FGD) serta evaluasi dari materi yang telah disampaikan. Materi yang diberikan ialah perencanaan strategi, manajemen konflik, advokasi lanjutan, kebudayaan dan bela negara. Tidak hanya berdikusi, akan ada semi militer juga.
“Setelah mengikuti TO pada Jum’at hingga Minggu, diharapkan kader-kader tersebut bisa menjadi penggerak kelembagaan di Universitas Riau,” ujar Witami selaku Menteri Dalam Universitas.
Reporter : Mickyal Mashyuri, Merryanti Yolanda
Penulis : Zhavira Fitri Mardhatillah
Editor: Ambar Alyanada