Ujian Akhir Semester semua fakultas sudah usai. Seharusnya nilai sudah bisa dimasukkan ke portal akademik agar mahasiswa bisa mengisi Kartu Rencana Studi (KRS). Namun keduanya belum bisa dilakukan, karena jaringan belum terhubung. Mengingat server di Unit Pelaksana Teknis (UPT TIK) Universitas Riau (UNRI) masih dalam proses perbaikan akibat kebakaran Jumat (10/1) lalu. Selengkapnya baca di sini.
Menanggulangi hal ini, M Nur Mustafa—Wakil Rektor Bidang Akademik mengeluarkan surat edaran terkait pelaksanaan akademik pada Kamis (16/1). Ada empat poin yang tertuang di dalam surat dengan nomor B/678/UN19/PK.o1.03/2020 tersebut. Pertama soal input nilai mahasiswa yang akan dilakukan secara manual oleh dosen. Caranya setiap dosen mengisi nilai ke dalam Microsoft Excel dan menyerahkan soft file-nya ke operator akademik tiap fakultas. Rentang waktunya mulai dari 9 hingga 22 Januari.
Kedua, terkait pendaftaran wisuda yang juga dilakukan secara manual. Mahasiswa yang hendak mendaftar harus datang langsung ke operator akademik fakultasnya dengan membawa semua persyaratan yang telah ditentukan.
Sama halnya dengan pendaftaran wisuda, mahasiswa yang hendak mengajukan cuti akademik atau masa langkau juga secara manual. Setelah mengisi blangko cuti, mahasiswa akan mendapat persetujuan dari dosen pembimbing akademik serta dekan fakultasnya. Barulah daftar nama mahasiswa diserahkan ke Biro Akademik dan Kemahasiswaan (BAK) UNRI untuk selanjutnya dituangkan dalam Surat Keputusan oleh rektor. Tenggatnya hingga 31 Januari.
Terakhir adalah soal pengisian KRS. Mata kuliah tiap angkatan akan ditempelkan di papan pengumuman bagian akademik fakultas. Namun prosedur rincinya belum disampaikan kepada mahasiswa.
Menanggapi surat edaran ini, Ridar Hendri—Kepala UPT TIK merasa hal itu tidak memungkinkan. “Prosesnya akan ribet.”
M Nur Mustafa, Ridar bersama Wakil Dekan Bidang Akademik sepuluh fakultas di UNRI berembuk pada Selasa (21/1) pagi.
Rapat ini membuahkan tiga poin sebagai solusi. Pertama, perpanjangan waktu untuk dosen melakukan input nilai. Seharusnya, dosen telah selesai memasukkan nilai mahasiswa pada Rabu (22/1). Karena adanya gangguan, waktu diperpanjang hingga 27 Januari.
“Rektorat memberi waktu lima hari bagi UPT TIK untuk memulihkan semua jaringan,†tutur Azhar Kasymi—Kepala BAK.
Input nilai harus dilakukan dua kali, secara manual dan online. Pertama, dosen memasukkan nilai mahasiswa ke Microsoft Excel lalu soft file-nya diserahkan ke biro akademik. Setelah portal akademik bisa diakses, nilai segera di-input ke portal akademik oleh dosen itu sendiri.
“Jangan sampai gara-gara kerusakan di UPT TIK, nilai mahasiswa tidak masuk,†sambungnya.
Senada dengan Azhar, Ridar menyebutkan bahwa hal ini bertujuan agar dosen tidak terlena dengan kerusakan yang terjadi.
Pun untuk mengisi KRS, tidak jadi dilakukan secara manual, melainkan online. Pengisian KRS juga diundur lima hari. Mahasiswa dapat mengisi KRS mulai 28 Januari hingga 5 Februari.
Mulanya, perkuliahan semester genap akan dimulai 3 Februari. Berdasarkan hasil rapat, perkuliahan juga akan diundur menjadi 10 Februari.
Azhar menyebutkan bahwa surat edaran terkait pengunduran ini akan disebarkan pada Rabu (22/1).
Pasca terbakarnya Ruang Server UPT TIK UNRI, belum semua aplikasi dengan domain UNRI pulih. Namun setelah upaya perbaikan jaringan beserta server oleh pihak UPT TIK dan teknisi yang didatangkan dari luar, satu persatu aplikasi mulai membaik. Seperti e-office yang berguna dalam hal surat-menyurat kampus, remunerasi untuk penghargaan bagi dosen, serta laman resmi UNRI.
Sebelumnya pada Senin (20/1) malam, pihak UPT TIK dan teknisi adakan uji coba jaringan dan server.
Setelah dilakukan pengecekan, ternyata router mengalami kerusakan akibat terkena air saat memadamkan api. Router bekerja mengirimkan paket data dari UPT TIK ke semua bagian di UNRI melalui jaringan atau internet.
Pihak UPT TIK mencoba menggunakan router yang sudah lama tidak dipakai. Setelah diuji coba untuk rektorat, ternyata bisa terhubung. Ridar sampaikan bahwa jaringan telah terhubung ke rektorat mulai Selasa (21/1) sore. Kini, semua pekerjaan di rektorat yang berhubungan dengan jaringan sudah bisa dilakukan kembali.
Namun belum bisa untuk sepuluh fakultas yang ada di UNRI. Â Router yang ada tidak mencukupi untuk mengalirkan paket data ke semua fakultas.
“Sudah diperintahkan untuk beli yang baru. Harganya tidak mahal, tapi di Pekanbaru tidak ada yang jual. Kita pesan ke Jakarta,†jelas Ridar.
Alat ini diperkirakan akan sampai dalam dua hari. Setelahnya, jaringan akan dialirkan ke fakultas. Sebenarnya, kata Ridar, fakultas bisa saja menggunakan paket data pribadi seperti tethering. Hanya saja jaringannya tidak stabil.
Penulis: Annisa Febiola
Editor: Ambar Alyanada Numashurrayyadewi
Â