Gubri Tetapkan Status Siaga Bencana Karhutla Provinsi Riau

Badan Meteorologi dan Klimatologi dan Geofisika (BMKG) perkirakan kemarau pertama 2020 terjadi pada Januari hingga Februari, tergolong memiliki curah hujan menengah atau rendah. Kemarau kedua akan tiba Juli mendatang. Hal ini diungkapkan Sukisno, Kepala BMKG Pekanbaru pada Selasa (11/02) saat  Rapat Koordinasi penetapan status siaga darurat bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Provinsi Riau.

Dalam Rapat Koordinasi tersebut Syamsuar, Gubernur Riau tetapkan status siaga darurat penanggulangan bencana asap akibat Karhutla pada 11 Februari hingga 31 Oktober.

Syamsuar ungkapan kebijakan pemerintah adalah dengan melakukan pemetaan kembali daerah rawan bencana, peninjauan kembali terhadap izin perkebunan dan kehutanan yang beroperasi di wilayah Provinsi Riau, pemberdayaan masyarakat di sekitar hutan, membangun sistem informasi hingga penegakan hukum dan menetapkan peraturan daerah.

“Kita percepat penetapan status siaga darurat agar kita siap dan semua posko di kabupaten dan kota dapat stand by dan kerja kita lebih cepat maupun dalam memperoleh bantuan.”

Tak hanya itu, Muhammad Fajar selaku Komandan Korem juga sampaikan kemantapan persiapan perlengkapan baik dari personil maupun alat.

“Di awal tahun 2019 kita hanya seribu personil di lapangan, tahun ini hampir tiga ribu orang di posko-posko, alat dan perlengkapan di awal 2019 tidak lebih dari tiga ratus dan hari ini kita siap lebih dari sembilan ratus.”

Hingga saat ini, ada tiga kabupaten dan kota dengan penetapan status siaga. Menurut Edwar, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah, daerah itu adalah Kabupaten Bengkalis, Siak dan Kota Dumai. “Kita aktifkan kembali posko-posko yang ada baik dari tingkat provinsi maupun tingkat kabupaten kota di Provinsi Riau.”

Penulis : Malini