“Pada umumnya kan kalau di hukum itu lombanya debat konstitusi atau hukum nasional Indonesia gitu kan, kalau aku sejak awal sudah lomba bahasa Inggris gitu, jelas Muhajir.

Muhajir Afandi adalah mahasiswa Fakultas Hukum (FH). Ia lahir di Batam, pada 10 Juli 1997. Kemudian dibesarkan di Kabupaten Lingga yang termasuk dalam Provinsi Kepulauan Riau.

Sejak kelas dua Sekolah Dasar (SD), Muhajir sudah ditinggal Ayahnya. Sedangkan ibunya bekerja di sebuah restoran. Dorongan dari keluarga membuat Muhajir tetap semangat dalam meraih prestasi.

Saat kelas tiga dan empat SD, Muhajir mengikuti lomba bernyanyi lagu Melayu. Tak hanya itu, saat Sekolah Menengah Atas ia mendapat posisi kedua pada perlombaan Sains tingkat Nasional di bidang geografi.

Lebih lanjut, ia memilih FH Universitas Riau (UNRI) melalui jalur Penelusuran Bibit Unggul Daerah. Hal ini, kata Muhajir karena dorongan paman dan bibi yang menempuh Perguruaan Tinggi di bidang hukum. Selain itu, prospek kerjanya juga besar.

Di bangku perkuliahan, Muhajir menjadi perwakilan pertama FH dalam Indonesian National Round of Philip C. Jessup International Law Moot Court Competition pada 2018. Di tahun yang sama, ia menjadi juara pertama sekaligus Best Speaker dalam National University Debate Championship tingkat FH UNRI.

Ia juga mengikuti Kompetisi Sumatra Overland Varisty English Debate Championship 2019 di Medan. Pada ajang Andalas Model United Nations Muhajir menjadi Best Delegate. Kemudian, sebagai perwakilan UNRI di Kompetisi Peradilan Semu International Humanitarian Law Moot Court Competition di Bandung pada 2019, Muhajir mendapat peringkat ke-12 terbaik.

Menguasai bahasa Indonesia dan bahasa asing membawanya menjadi pemenang 3 pada kompetisi Duta Bahasa Riau 2019.

Ketertarikan belajar bahasa asing muncul ketika Sekolah Menengah Pertama. Ia belajar secara autodidak dengan metode menonton Youtube. Tak jarang mendengar dan membaca hal yang berhubungan dengan bahasa asing, salah satunya bahasa Spanyol.

Muhajir hobi berenang di malam hari. Ia juga suka mendengarkan dan menonton series luar negeri. Menurutnya, cara ini ampuh melepas situasi sulit di tengah kesibukan mengerjakan tugas akhir.

Wakil Presiden ke-3 Republik Indonesia, Adam Malik menjadi salah satu tokoh inspirasi. Pada 1971, Adam Malik terpilih sebagai Ketua Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-26. Sekaligus orang Indonesia pertama dan satu-satunya yang menjabat Ketua Sidang Majelis Umum PBB.

Pelajaran yang didapat, kata Muhajir selama lomba membuat dirinya rutin membaca jurnal Hukum Internasional. Akun-akun media luar negeri juga diikuti. Kegiatan ini membantunya meraih Indeks Prestasi Kumulatif dengan nilai 3,87 dan lulus sebagai wisudawan UNRI.

“Percaya kepada diri sendiri dan bersyukur merupakan hal penting yang harus senantiasa dijaga untuk mencapai keberhasilan,” tutup Muhajir.

Penulis : Juanito Stevanus

Editor   : Firlia Nouratama