BEM UNRI Terpilih Jadi Korpus BEM SI saat 132 Delegasi Memilih Walkout

Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Riau (BEM UNRI) terpilih sebagai Koordinator Pusat BEM Seluruh Indonesia atau BEM SI tahun 2021. Hasil ini didapat pada Musyawarah Nasional BEM SI ke-14 di Universitas Andalas, (31/3).

Terpilihnya BEM UNRI sebagai Koordinator Pusat (Korpus), kata Nofrian Fadil Akbar merupakan hasil dukungan dari wilayah Sumatera bagian Utara—yang sepakat menunjuk BEM UNRI mewakili wilayah itu.

“Ada beberapa wilayah juga yang mengopsikan kita [BEM UNRI]. Misalnya dari wilayah Bali-Nusra,” kata Presiden BEM UNRI ini.

Lebih lanjut Nofrian katakan, tahap pencalonan Korpus ini hanya diikuti oleh dua peserta saja. BEM UNRI dan BEM Politeknik Negeri Jakarta (PNJ). Namun, BEM PNJ memilih mundur. Langkah Nofrian pun lancar tanpa hambatan.

“Saat ditanya kesiapannya, BEM PNJ legowo. Mempercayakan Korpus pada BEM UNRI,” ujar Nofrian.

Mahasiswa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan UNRI ini optimis, BEM yang Ia pimpin akan terus menyuarakan kepentingan rakyat. Baginya, kesempatan ini juga mampu mengakomodir isu-isu Riau ke tingkat nasional.

“Apabila diberi amanah, kita coba untuk melaksanakannya,” katanya.

Munas BEM SI yang diagendakan meminta pertanggungjawaban pengurus serta memilih kepengurusan yang baru justru diwarnai kericuhan. Hal ini ditengarai Panitia Pelaksana Munas yang melarang perwakilan dari 18 kampus masuk ke ruang sidang. Lantaran dinilai tak menyelesaikan persyaratan administrasi.

Peserta sidang yang berada di ruangan lalu meminta Pengurus Inti BEM SI menyelesaikan masalah ini. Pengurus pun akhirnya memberi jaminan rekomendasi pada panitia agar mengizinkan 18 delegasi bisa masuk ke persidangan. Gayung tak bersambut, panitia tak menggubris dan tetap tak mengizinkan masuk ke persidangan.

Sikap panitia inilah yang kemudian dibalas dengan keluarnya 132 delegasi dari ruang palagan. Mereka memilih walkout sebagai bentuk solidaritas menyusul 18 delegasi yang berada di luar ruangan Auditorium Unand.

Iqshan Guciano—Ketua Panitia Munas menilai apa yang dijalankan panitia sudah sesuai. Sebab penentuan kuota 150 peserta telah dikoordinasikan dengan pimpinan kampus Unand, Satgas Covid-19 Kota Padang serta Kepolisian Daerah Sumatera Barat.

“Ini sesuai dengan kapasitas gedung Auditorium Unand,” cerita Iqshan dalam panggilan telepon.

Lebih lanjut, Iqshan juga berdalih telah menjelaskan persyaratan dan kuota peserta kepada seluruh anggota BEM SI. Peserta yang boleh masuk berdasarkan persyaratan administrasi yang telah dilengkapi.

“Kami tidak bisa menggadaikan profesionalisme kami [panitia] dengan alasan solidaritas,” kata Iqshan.

Ahmad Rinaldi salah satu peserta yang memilih keluar, menyayangkan arogansi panitia yang tidak melaksanakan rekomendasi Pengurus Inti BEM SI untuk memasukkan peserta yang berada di luar.

“Apabila panitia beralasan kuota ruangan sudah penuh, di dalam masih terlihat 20 bangku kosong. Sementara 18 delegasi kampus tak dizinkan masuk,” kata Ketua BEM Universitas Lambung Mangkurat ini saat dihubungi lewat pesan suara, Kamis (1/4).

Meskipun terus menuai kritikan dan mundurnya ratusan peserta delegasi, pelaksanaan Sidang Munas tetap berjalan. Hingga terpilihnya BEM UNRI sebagai Korpus BEM SI dengan peserta sidang yang hanya diikuti sekitar 30 an delegasi.

Dalam rilisnya, sebanyak 132 dari total 168 delegasi peserta Munas, memilih keluar dari persidangan. Mereka menyatakan tujuh sikap pernyataan, diantaranya menyayangkan arogansi panitia yang tidak mau mengakomodir tuntutan peserta untuk memasukkan 18 perguruan tinggi ke dalam forum Munas.

Kedua, menyayangkan sikap tidak transparannya panitia perihal data absensi peserta Munas. Ketiga, 132 perguruan tinggi kecewa terhadap Pengurus Inti BEM SI periode 2020 yang tidak dapat menyelesaikan sengketa Munas. Keempat, menyatakan mosi tidak percaya kepada panitia.

Selanjutnya, menyatakan tidak setuju dengan hasil keputusan Munas dan mendesak Pengurus Inti untuk menarik mandat tuan rumah penyelenggaraan. Terakhir, mengajak peserta Munas yang masih di ruangan Auditorium Unand walkout dan membangun solidaritas bersama.

“Kami beserta 132 delegasi Perguran Tinggi lain tidak menerima Korpus, Korsu (Koordinator Isu) maupun Korwil serta apapun hasil dalam persidangan nantinya,” tutup Ahmad Rinaldi yang juga Koordinator Wilayah BEM SI Kaltimsel-Sul.

Belakangan beredar informasi, delegasi kampus yang memilih walkout buat Munas tandingan di salah satu gedung serbaguna di Padang. Namun hingga berita ini dinaikkan belum ada pihak yang bisa dikonfirmasi.

Penulis: Tegar Pamungkas

Editor: Dicky Pangindra