Pesta demokrasi terbesar tingkat universitas berakhir. Kahar-Razali unggul tiga hari berturut-turut. Giliran Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Fakultas Hukum (FH), Fakultas Kedokteran (FK), dan Fakultas Keperawatan (FKp) yang memilih.
Pemungutan suara dimulai pukul 9 pagi sampai 3 sore. Unit Pelayanan Teknis Teknologi Informasi dan Komunikasi masih jadi tempat berlangsungnya Pemilihan Raya atau Pemira. Tampak kosong beberapa kursi untuk saksi paslon 01. Beberapa tak hadir di hari terakhir pemungutan suara. Namun, validasi tetap dijalankan walau salah satu saksi tak bertugas.
Beberapa menit setelah pemungutan suara ditutup, Ruangan Melati ramai. Bilik tersebut jadi tempat pembacaan hasil akhir perolehan suara. Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Iwantono tampak hadir memantau jalannya Pemira. Juga Kepala UPT TIK Iswadi.
Tak lama setelah itu, Wakil Ketua Pelaksana–Ali Akbar mengarahkan seluruh panitia terutama saksi untuk berpindah ke tempat pembacaan suara dilangsungkan. Sembari berikan daftar hadir dan meminta tanda pengenal berwarna kuning yang tergantung pada masing-masing leher saksi.
Pukul 15.10 perhitungan suara secara total dari hari pertama sampai ketiga diumumkan. Jessica — Sekretaris Pelaksana Pemira bacakan hasilnya. 1085 suara dari FKIP, 124 dari FK, 237 dari FH diikuti 161 dari FKp sebagai suara sah. Sedangkan 146 suara dinyatakan tidak sah dari 1753 total suara DPT yang masuk.
Total, pasangan Kahar-Razali mengantongi 68,66 persen. Sekitar 3678 suara memilih pasangan dari FMIPA dan FKIP ini. Sedangkan pasangan urut 01 dari FPK dan FISIP, Fikri-Fajri hanya memperoleh 31,34 persen atau sekitar 1679 suara saja.
Pukul 15.30 saksi paslon 01 keluar dari ruangan tersebut. Mereka tinggalkan Gedung UPT TIK usai pembacaan perolehan total pemungutan suara. Panitia Pemilihan Raya Universitas (PPRU), Panitia Pengawas (Panwas), beserta saksi paslon 02 segera lakukan tanda tangan Berita Acara Penutupan atau BAP, kecuali saksi paslon 01.
Koordinator Acara Dwi Rahman Suhada katakan tim sukses 01 ingin berdiskusi dahulu.
“Katanya mau ditanda tangani hari ini juga, “ ucapnya.
Yoga Triwanda selaku Ketua Pelaksana katakan tak jadi masalah besar jika saksi tak tanda tangan. Sebab berita acara harian selama tiga hari pemungutan suara sudah ditanda tangani saksi paslon 01.
Sidang paripurna akan dilaksanakan pada 7 September. Tujuannya untuk pengesahan hasil perolehan suara presiden, wakil presiden mahasiswa, dan Dewan Perwakilan Mahasiswa oleh keputusan suara tertinggi, Streering Committee.
“Kita lihat saja di tanggal 7 itu, apakah disahkan atau tidak.†Ucap Yoga.
Iwantono apresiasikan Pemira yang sudah dijalankan dalam tiga hari belakangan. Walaupun sempat diulang karena terdapat beberapa kesalahan pada Pemira 14 Agustus lalu.
Tambahnya, ia juga tidak mempersalahkan siapa pun yang menang dan maju untuk menjadi pemimpin mahasiswa ke depannya. Menurutnya, menang dan kalah itu merupakan hal yang wajar. Transparasi dalam prosesnya merupakan hal yang utama.
“Bagi saya tidak penting siapa pun yang menang. Yang penting Pemira sudah bisa dilaksanakan dengan prinsip demokrasi, adil jujur dan terbuka,†tutup Iwantono.
Dilain pihak, Iswadi-selaku Ketua UPT TIK nyatakan ada empat tahapan yang diberikan sebelum Pemira dilakukan . Pertama, UPT TIK menyediakan Data Pemilih Sementara. Tujuannya agar panitia jadikan sebagai DPT.
Kedua, sarana dan prasarana diberikan ketika pemilihan berlangsung. Seperti empat ruangan, komputer dan koneksi internet. Ketiga, UPT TIK pilih tujuh orang petugas untuk memantau ketersediaan listrik gedung tersebut.
Ketiga, aplikasi dan server selalu dipantau agar tidak eror. Server yang diberikan pun sama dengan server Universitas Riau (UNRI) lainnya. Tujuannya agar keamanan lebih terjaga. Dengan server yang sama kecil kemungkinan data DPT tersebar keluar.
UPT TIK juga sediakan genset sebagai cadangan listrik jika terjadi mati listrik. Internet yang kencang pun difasilitasi. “Sekitar 1,5 Gb/s lah. Kendala paling hujan, itupun hujan terjadi setelah perhitungan suara selesai,†Katanya.
Ia juga tambahkan dalam pengiriman one-time password-pun tidak terjadi masalah. Jikapun ada kendala, pelaporan dikirim dan ditampung ke panita agar tidak terjadi tumpang tindih.
“Kegiatan tahun ini dapat dikatakan lancar tanpa adanya kendala yang berarti,†Tutup Dosen Fakultas Teknik ini.
Penulis : Febrina wulandari, Sakinah Aidah, Denisa Nur Aulia, Juanito Stevanus
Editor: Andi Yulia Rahma