Sejatinya, perguruan tinggi bertujuan untuk membangun karakter. Sehingga, mahasiswa hendaknya tanggap dalam mencermati permasalahan di masyarakat. Hal tersebut disampaikan Aras Mulyadi Rektor Universitas Riau pada wisuda daring (5/10).

Perhelatan yang bersempena dengan Milad UNRI ke-59 ini diadakan selama dua hari. Mulai dengan pemutaran video profil Kampus Biru Langit. Berlanjut pada orasi ilmiah oleh Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Danang Parikesit. Pidato ilmiahnya bertajuk Inovasi Teknologi Menuju Indonesia Tangguh. 

Selanjutnya, wisuda dimulai dengan pembacaan penghargaan bagi pemuncak tiap fakultas. Sebanyak 2.349 mahasiswa diwisuda pada Oktober kali ini. 

Dengan rincian, 310 mahasiswa dari program doktor dan magister. Sedangkan untuk program sarjana, Fakultas Ekonomi dan Bisnis memimpin dengan jumlah wisudawan terbanyak, 395 orang. Disusul Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dengan 347 mahasiswa.

Kemudian, 296 wisudawan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Sebanyak 166 orang dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Selain itu,  Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan mewisuda 150 orang, Fakultas Pertanian 119, dan Fakultas Teknik sebanyak 251. Sementara Fakultas Hukum hadir dengan 103 wisudawan. Fakultas Keperawatan dan Kedokteran masing-masing 131 dan 81 mahasiswa.

Arshal Zairuby salah satu wisudawan dari FKIP  menilai perhelatan wisuda kurang memuaskan. Tamatan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ini mengaku tidak mengikuti acara dari awal sampai selesai. Sebab, akan memakan waktu yang lama dan memakan kuota internet yang banyak. Solusinya, ia hanya mengikuti acara hingga namanya dipanggil saja.

Ada pula Ade Suci Ramadhani. Tamatan program studi Pendidikan Matematika ini mengaku acara berjalan dengan lancar. Namun, ia merasa euforianya biasa saja, sebab berlangsung daring. 

“Nilai plusnya, ada penampilan video memori tentang UNRI yang membuat acara wisuda sedikit terasa,” tutupnya pada wisuda daring Program Pascasarjana ke-49, Profesi ke-43, Sarjana ke-112, dan Diploma ke-53.

Reporter: Caesare Fathurrahman

Editor: Andi Yulia Rahma