UNRI Taja Kegiatan Orientasi bagi Mahasiswa KIP-K 2021

Generasi milenial sekarang akan berdampak pada sepuluh tahun ke depan. Sebab apa yang dilakukan hari ini, akan dituai di kemudian hari. Sebagai mahasiswa dituntut harus punya target. Pasalnya, sering kali mahasiswa terburu-buru dalam tanggung jawab sehingga hasil tidak maksimal. Hal tersebut disampaikan alumni penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah Rinaldi, Selasa (28/12).

“Nikmati apa fasilitas yang diberikan oleh kampus dan jangan sampai menyesal setelah tamat,” katanya pada acara bertajuk Kegiatan Orientasi dan Motivasi Menggapai Studi yang Bermutu dan Berprestasi bagi Mahasiswa Penerima Program KIP Kuliah di Hotel Mona.

Ia bilang, di kampus harus percaya diri dan jangan plinplan. Menurutnya, harus buang rasa malu sebab mempunyai hak yang sama dengan mahasiswa lain. Lanjutnya, kata Rinaldi, mahasiswa harus pandai menyisihkan dana untuk membuka usaha sendiri. Tujuannya agar dapat mengatur keuangan. Guna lebih tertata meskipun telah lulus.

Selain itu, ia juga bilang harus kerja cerdas agar dapat hal yang bernilai. Kemudian menjadi aktivis dan sukarelawan untuk kesejahteraan sosial. Kontribusi untuk lingkungan sekitar pun menjadi hal penting bagi mahasiswa. Hematnya, mahasiswa ideal adalah mahasiswa yang mampu menjalani perannya.

Alumni KIP Kuliah 2019 itu tambahkan bahwa mahasiswa harus punya target lulus kuliah. Lebih lanjut, aktif mengikuti Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang ada di kampus. Lebih lagi diminta berani berpendapat. Rinaldi juga bilang agar memperbanyak relasi. Hal tersebut akan berguna kalau lulus kelak.

“Hidup yang tidak pernah diperjuangkan maka tidak akan pernah dimenangkan, karya Sultan Syahrir. Semoga kegiatan ini memotivasi penuh mahasiswa penerima KIP-K 2021,” ujarnya.

Sebelumnya, ada Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Iwantono datang membuka acara. “Penerima beasiswa ialah orang yang berprestasi terbaik dan harus dipantaskan untuk mendapatkan itu,” tuturnya mengawali helat yang ditaja secara hybrid ini.

Iwantono juga sebutkan kalau beasiswa adalah jalan untuk lanjutkan ke Perguruan Tinggi. Sehingga, katanya, tak ada lagi alasan keterbatasan ekonomi untuk tidak sarjana.

Usai pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi langkah dan syarat aturan penerimaan dana untuk mahasiswa KIP-K. Hal ini disampaikan Staf Ahli Wakil Rektor III Syaifudin.

Ia juga jelaskan informasi seputar mekanisme penerimaan. Seperti sosialisasi, penetapan kuota, pendaftaran, dan seleksi. Kemudian dilanjutkan dengan penetapan dan pengumuman penerima KIP-K sampai proses pencairan dan pembinaan mahasiswa.

Setelah lulus, kata Dosen Fakultas Perikanan dan Kelautan ini, mahasiswa akan diberi pembinaan seperti pengembangan akademik, pengembangakan bakat minat, dan kegemaran. Serta pengembangan karakter dan leadership.

Sambungnya, mahasiswa penerima KIP pun mengemban tanggung jawab. Seperti harus menyelesaikan studi  tepat waktu. Memanfaatkan dana bantuan dengan baik dan bertanggung jawab.

Dalam sambutannya, Syaifudin sampaikan kunci kuliah.  Pertama, ikuti ketentuan yang ada pada kampus. Kemudian bersungguh-sungguh dalam mengerjakannya dan bertanggung jawab atas tugas yang diberikan.

“Mahasiswa harus ikut aktif dalam kegiatan yang diadakan Puspresnas. Pandai mengatur keuangan bantuan yang telah diberikan, tidak menikah sebelum selesai akademik di PT dan usahakan IPK harus diatas 2.75,” jelas Syaifudin.

Agenda yang ditaja Universitas Riau ini mulai pukul 8.50 pagi. Menampung sebanyak 102 peserta luring. Sedangkan 500 peserta ikut bergabung dalam Zoom Meeting.

Penulis: Erwin Hamonangan

Editor: Denisa Nur Aulia