Koperasi Mahasiswa Universitas Riau (Kopma UNRI) berhasil meraih juara pertama pada ajang Jambore Koperasi Mahasiswa Nasional atau Jamkopnas 2020. Kopma mengutus dua tim. Merekalah Marzuki Sinuraya, Khairul Ummah, dan Febriyana Fitria sebagai tim pertama. Lalu Jhoni Putra, Putri Salma serta Abdul Latif sebagai tim kedua.

Jamkopnas merupakan salah satu kegiatan generasi muda koperasi di bawah naungan Forum Komunikasi Koperasi Mahasiswa Indonesia. Singkatnya, kompetisi ini menjadi ajang bergengsi Kopma se-Indonesia tiap tahunnya. Peserta berlomba-lomba meraih juara umum. Pun sebagai tuan rumah penyelenggara selanjutnya.

Abdul Latif yang juga ketua umum Kopma katakan, pada 2018 Kopma UNRI berhasil masuk 15 besar jambore di Tasikmalaya. Tahun berikutnya, masuk dalam 5 besar jambore di Malang. Tahun ini, tim pertama menduduki juara pertama kategori Genta Visual jambore di Jakarta.

“Sebuah kebanggan tersendiri tim 1 bisa meraih juara pertama dan tim 2 masuk menjadi 10 besar finalis genta aryaduta atau Duta Kopma,” jelas Latif.

Setiap tim wajib mengikuti enam cabang perlombaan. Selain itu, masing-masing anggota harus menguasai tiap kategori yang diselenggarakan. Di antaranya genta visual atau video dokumenter, genta startup atau bussines plan, dan genta jingle. Ada pula genta ikon seperti pembuatan logo, genta aryaduta (duta Kopma) dan genta olimpiade.

Pada genta olimpiade, tim 2 gagal di tahap grand final. Namun, salah satu anggotanya, Jhoni Putra berhasil membuat tim ini lolos menjadi 10 besar finalis Genta Aryaduta.

Langkah kedua tim dimulai dari pengiriman berkas. Seperti visi, misi dan program kerja Kopma. Kemudian ada jeda seminggu guna membuat video pengabdian terhadap pelaksanaan program kerja. Selanjutnya, penyeleksian berupa tanya jawab terkait visi dan misi. Terakhir, penobatan duta dari perolehan nilai tertinggi.

Wakil Ketua Umum Kopma UNRI, Marzuki Sinuraya menilai kurangnya persiapan dari panitia. Sebagai salah satu anggota tim 1, ia menjumpai keterlambatan pengiriman pedoman pelaksanaan lomba. Akibatnya, sejumlah kendala turut dirasakan.

“Pasalnya enam cabang perlombaan harus dikirimkan selama seminggu berturut-turut dalam kurun waktu satu bulan, sedangkan kategori lombanya juga cukup berat,” keluhnya.

Hemat Marzuki, untuk memaksimalkan usaha menjadi juara umum, disiasati dengan mengirimkan dua tim.

Ia berharap delegasi berikutnya bisa memaksimalkan untuk merebut posisi juara umum dan tuan rumah. Sepengetahuannya, universitas di Sumatra tak pernah menjadi penyelenggara pelaksanaan jambore.

Latif menambahkan, ajang Jamkopnas dapat memotivasi anggotanya untuk mengembangkan Kopma menjadi lebih baik. Tak hanya itu, menjadi pelopor muda yang menjunjung tinggi budaya koperasi sebagai warisan.

“Saya berpesan agar para delegasi untuk terus berprestasi dan mengharumkan nama UNRI, karena seorang intelektual memang dituntut mengejar prestasi,” tutup Latif.

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta ditunjuk sebagai tuan rumah, meskipun penyelenggaraannya secara virtual. Sebanyak 56 tim dari seluruh Kopma di Indonesia ikut dalam kompetisi pada 12 hingga 13 Desember 2020.

Reporter: Febrina Wulandari

Editor: Firlia Nouratama